Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra menyebut pariwisata Bali kian pulih. Salah satunya ditandai bangkitnya industri Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) di Bali. Okupansi atau tingkat hunian hotel kini mencapai 60-70 persen.
Indra menjelaskan, Bali sendiri dikenal sebagai ikonnya pariwisata di Indonesia. Dan selama 2 tahun terakhir Bali mengalami situasi yang sangat sulit akibat pandemi Covid-19.
"Setelah pandemi Covid-19 pariwisata Bali sudah mulai merangkak naik dengan rata-rata okupansi hotel di Bali dengan angka 60-70 persen dari sebelum pandemi Covid-19. Pada era recovery ini maka semua pasar pariwisata mulai terbuka dan yang paling banyak kita saksikan saat ini memang MICE," kata Indra pada Rabu (19/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk saat ini adapun jumlah kamar hotel di Bali kurang lebih sebanyak 150 ribu kamar. Sementara itu, kata Indra, pasar MICE sendiri merupakan pasar yang sangat menjanjikan dan pihaknya memprediksi ke depannya pasar tersebut kian membaik sehingga tentunya akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Bali.
"Pasar MICE ini dari tahun ke tahun trennya mengalami peningkatan dan hanya sempat terhenti pada era Covid-19. Dan sekarang ini juga sudah mulai bergerak naik dan pertumbuhannya boleh saya katakan sudah mencapai 60-70 persen dibandingkan dengan 2018 dan 2019," sebutnya.
Indra juga mengatakan, pelaksanaan KTT G20 pada bulan November 2022 juga turut mempengaruhi pelaksanaan MICE di Bali selama beberapa waktu belakangan.
"KTT G20 menjadi motor penggerak MICE dan sepertinya semua organisasi, Kementerian Lembaga dan asosiasi-asosiasi lain dalam tanda kutip terhipnotis oleh KTT G20 jadi, mereka membawa semua eventnya ke Bali," tambahnya.
(hsa/dpra)











































