Apresiasi patut diberikan kepada Ni Made Arini Sasmita (26), gadis asal Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Dia membuka toko tak cuma bermotif ekonomi. Tapi punya misi memerangi sampah plastik.
Arini membuat inovasi dengan mengembangkan toko antiplastik. Di toko yang dinamakan Toko Anti Plastik (TAP) ini tidak ada produk yang menggunakan kemasan plastik. Konsumen yang datang bisa melakukan pembelian secara refill atau pengisian ulang. Artinya, mereka wajib bawa wadah sendiri.
Arini mengatakan awalnya ia berinovasi untuk membuat sebuah toko antiplastik ini awal tahun 2022 tersebut karena prihatin dengan kondisi sampah sampah plastik di desanya. Karena beredar isu jika di desanya tersebut terjadi penumpukan sampah di TPA dan truk besar tidak ada lagi yang melakukan pengangkutan sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ide awalnya karena prihatin dengan adanya isu penumpukan sampah sehingga saya berinovasi untuk membuat sebuah toko yang bisa mengurangi pemakai plastik sekali pakai," kata Arini Sasmita, Minggu (16/10/2022).
Produk yang dijual di toko antiplastik tersebut pun beraneka ragam. Mulai dari peralatan rumah tangga, seperti pembersih lantai, kaca selain itu juga ada bumbu dapur seperti gula pasir, kecap, saus, selain itu juga ada kopi, dupa, sabun mandi cair dan masih banyak lagi.
Semua itu bisa dibeli oleh masyarakat dengan cara refill atau pengisian ulang. Artinya jika masyarakat ingin berbelanja harus membawa wadah atau tempat sendiri dari rumah apa yang nantinya akan dibeli sehingga pemakaian plastik bisa dikurangi.
"Contoh jika kita mau membeli gula misalnya ya kita bawa tempatnya dari rumah. Untuk pembeliannya juga bebas mau beli berapapun juga bisa entah 1 kilo, 2 kilo bisa asalkan bawa tempat dari rumah masing-masing," kata Arini Sasmita.
Arini Sasmita juga mengatakan, karena usaha miliknya tersebut tergolong baru dan kurangnya edukasi ke masyarakat terkait banyaknya manfaat sistem refill atau pengisian ulang jadi baru beberapa masyarakat yang mau berbelanja ke toko antiplastik sedangkan yang lainnya cenderung membeli ke tempat lain.
"Untuk ke depannya saya berharap masyarakat lebih sadar akan bahaya pemakaian plastik sekali pakai dan beralih untuk melakukan pembelian di toko antiplastik. Karena sampah plastik sangat tidak baik untuk alam karena sangat susah untuk terurai," kata Arini Sasmita.
(hsa/dpra)