Akibat sering diguyur hujan, puluhan hektar cabai milik 70 petani di Banjar Dinas Iseh, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem gagal panen.
Selain cabai membusuk dan rontok, daun cabai banyak menguning.
Salah seorang petani cabai, I Nengah Rai (53) mengatakan, akibat diguyur hujan selama sepekan, cabai milik petani banyak rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya cuma punya sedikit saja karena lahan sedikit tapi sebagian diantaranya rusak, padahal baru panen sekali, jadi belum ada keuntungan yang saya dapat," kata Rai, Senin (3/10/2022).
Menurut Rai, pihaknya sudah berusaha mencari solusi dengan melakukan penyemprotan dan, memberi pupuk dan lainnya. Namun, upaya itu diakui tak membuahkan hasil.
Sebaliknya, saat disemprot, justru banyak cabai yang rontok.
"Kalau harga cabai sedang mahal mungkin kita tidak sampai merugi tapi jika harga cabai murah kita pasti merugi karena cabai yang kita dapat sedikit. Tapi untuk saat ini harganya masih standar di harga Rp 22 ribu per kilogram jadi kerugian kita juga tidak terlalu banyak," kata Rai.
Sementara itu, Perbekel Desa Sinduwati I Nengah Rumana mengatakan, ada sekitar 70 petani cabai yang merugi.
Total ada sekitar 70 petani cabai dengan luasan sebanyak 50 hektar tanaman cabai yang rusak akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Sidemen selama sepekan.
"Hal seperti ini sudah biasa setiap musim panen. Apalagi saat ini sering diguyur hujan. Tapi tidak semua tanaman cabai rusak ada juga yang bagus dan bisa dipanen oleh petani," kata Rumana.
Terpisah Kabid Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karangasem I Putu Gede Suwata Berata mengatakan, terkait masalah yang dihadapi petani, pihaknya menduga rusaknya tanaman cabai akibat jamur atau bakteri.
Tingginya curah hujan, imbuh Suwata berdampak terhadap kelembaban yang cukup tinggi.
"Untuk mengurangi kerusakan bisa menggunakan pupuk kandang sejak awal karena itu bisa mengurangi jamur saat musim hujan, selai itu bedengan juga dibuat lebih tinggi dan dibuat saluran drainase agar air tidak menggenang," kata Suwata Berata.
Sedangkan untuk daun yang menguning dan kemudian rontok biasanya disebabkan oleh serangga. Jadi begitu ada yang kena harus cepat dicabut atau daunnya dipotong agar tidak menyebar.
(dpra/dpra)