"Lemuru ini kan ada kelasnya. Ada yang paling jelek itu untuk tepungan, ada protolan itu yang kecil dan yang lemuru besar," kata Lutfil Hakim (36) salah satu nelayan Pengambengan saat ditemui di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana Bali.
Menurutnya, dari harga kelas ikan lemuru tersebut juga berbeda-beda. Untuk ikan tepung harga normal Rp. 5.000 perkilo, saat ini hanya Rp. 3.500. Lemuru protolan harga Rp. 8.000, saat ini hanya Rp. 4.500 dan yang besar Rp. 12.000 per kilo, saat ini hanya Rp. 6.000.
"Kalau harga normal ikan stabil, memungkinkanlah untuk biaya operasional nelayan. Ketika harga ikan anjlok iya kan nggak nutut biayanya," ungkapnya.
Harga ikan saat ini, lanjut Hakim, turun drastis. Bahkan hingga 50 persen turun dari harga normal. Padahal menurutnya, harga ikan ini justru harus naik mengikuti harga BBM yang sudah dinaikkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu. "Keinginan masyarakat, hanya ingin harga yang stabillah. Sesuai juga dengan kenaikan BBM," imbuhnya.
(hsa/hsa)