Harga Lemuru di TPI Pengambengan Jembrana Anjlok, Cuma Rp 3.500 Sekilo

Harga Lemuru di TPI Pengambengan Jembrana Anjlok, Cuma Rp 3.500 Sekilo

I Ketut Suardika - detikBali
Senin, 19 Sep 2022 15:51 WIB
Nelayan di TPI Pengambengan Jembrana
Foto: Suasana dan aktivitas nelayan di TPI Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Senin (19/9/2022). (I Ketut Suardika/detikBali)
Jembrana - Harga hasil tangkapan ikan nelayan Desa Pengambengan, terutama jenis lemuru sering tidak stabil. Bahkan saat ini anjlok hingga 50 persen. Beberapa nelayan, Senin (19/9/2022) mengeluhkan kondisi tersebut. Padahal mereka harus mengeluarkan modal lebih besar sejak harga BBM naik.

"Lemuru ini kan ada kelasnya. Ada yang paling jelek itu untuk tepungan, ada protolan itu yang kecil dan yang lemuru besar," kata Lutfil Hakim (36) salah satu nelayan Pengambengan saat ditemui di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana Bali.

Menurutnya, dari harga kelas ikan lemuru tersebut juga berbeda-beda. Untuk ikan tepung harga normal Rp. 5.000 perkilo, saat ini hanya Rp. 3.500. Lemuru protolan harga Rp. 8.000, saat ini hanya Rp. 4.500 dan yang besar Rp. 12.000 per kilo, saat ini hanya Rp. 6.000.

"Kalau harga normal ikan stabil, memungkinkanlah untuk biaya operasional nelayan. Ketika harga ikan anjlok iya kan nggak nutut biayanya," ungkapnya.

Harga ikan saat ini, lanjut Hakim, turun drastis. Bahkan hingga 50 persen turun dari harga normal. Padahal menurutnya, harga ikan ini justru harus naik mengikuti harga BBM yang sudah dinaikkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu. "Keinginan masyarakat, hanya ingin harga yang stabillah. Sesuai juga dengan kenaikan BBM," imbuhnya.


(hsa/hsa)

Hide Ads