Sebanyak 21 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) telah dibangun di Bali. Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk (UID) Bali I Made Arya menuturkan SPKLU dibuka setiap hari selama 24 jam.
Made Arya juga mengungkapkan soal biaya untuk mengisi baterai kendaraan listrik yang terbilang lebih terjangkau dibandingkan dengan menggunakan kendaraan konvensional.
"Contohnya biaya pengecasan satu kali untuk Hyundai kona electric 100% sebesar Rp 96 ribuan dan itu sudah bisa menempuh jarak 345 km serta dengan kapasitas baterai 39.2kW," jelas Made Arya saat dihubungi detikBali, Sabtu (10/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk durasi pengisian daya baterai mobil dibagi kapasitas charging SPKLU 22kW pada kondisi dari nol sampai dengan 100% membutuhkan waktu 1,7 jam.
"Cara mudah mengecek waktu yang dibutuhkan untuk charging adalah daya baterai mobil dibagi kapasitas charging SPKLU pada kondisi dari nol sampai dengan 100%. Untuk SPKLU 22kW membutuhkan waktu 1,7 jam sedangkan pada posisi 90% cukup dengan 1,2 jam," ucap Made Arya.
Sementara, pengusaha motor listrik Manager Area GESITS Bali Pratama, Reza Hidayat menerangkan baterai motor listrik cukup dicas selama 3 jam atau jika di rupiahkan hanya membutuhkan Rp 2.500-Rp 3.000 dan sudah dapat digunakan untuk perjalanan hingga 50 km.
"Jika BBM Pertalite dengan harga Rp 7.600 per 1 liter dapat digunakan untuk 40-50 km. Sementara dengan motor listrik hanya membutuhkan Rp 2.500-Rp 3.000 dan sudah dapat digunakan untuk perjalanan hingga 50 km," kata Reza, Jumat (9/9/2022).
Untuk diketahui, adapun titik 21 unit SPKLU di Bali, di antaranya SPKLU ULP Singaraja, SPKLU Wisma PLN Bedugul, SPKLU Rumah BUMN Denpasar, SPKLU Hayam Wuruk, SPKLU Semawang Sanur, SPKLU ULP Negara, SPKLU ULP Tabanan.
Kemudian, SPKLU Munggu, SPKLU ITDC Nusa Dua, SPKLU ULP Gianyar, SPKLU Kintamani Akademi, SPKLU ULP Klungkung, Bandara I Gusti Ngurah Rai, SPKLU ULP Karangasem dan SPKLU Gudang Tohpati.
(nor/nor)