Konsumsi Listrik Tumbuh 9,5%, Sinyal Positif Pemulihan Ekonomi Bali

Konsumsi Listrik Tumbuh 9,5%, Sinyal Positif Pemulihan Ekonomi Bali

Poetri - detikBali
Sabtu, 16 Apr 2022 19:01 WIB
Ilustrasi meteran listrik atau token listrik
ilustrasi meteran listrik (Foto: Getty Images/iStockphoto/Rattankun Thongbun)
Denpasar -

Penjualan tenaga listrik di Bali mengalami peningkatan hingga 9,53 persen jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2021 secara year on year (YoY) sebesar 1.236,58 Giga Watt hour (GWh) di akhir Maret 2022.

General Manager PLN UID Bali, I Wayan Udayana menilai kenaikan konsumsi listrik ini menjadi sinyal positif pemulihan ekonomi Bali sejak pandemi Covid-19.

Menurutnya, sektor yang mengalami peningkatan paling signifikan, yakni dari sektor bisnis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peningkatan sebesar 16,99 persen atau sebesar 71 giga watt hour secara year on year jika dibandingkan dengan akhir Maret tahun lalu," kata I Wayan Udayana.

Konsumsi listrik di sektor Bisnis hingga akhir Maret 2022 mencapai 491 giga watt hour (GWh) dengan kontribusi 39,71 persen dari total konsumsi listrik secara keseluruhan di Bali.

ADVERTISEMENT

I Wayan Udayana menyebut kontribusi terbesar berasal dari pelanggan besar sektor pariwisata yang sampai dengan saat ini permintaan layanan kelistrikannya tumbuh hingga 27,15 persen pada Maret 2021.

"Sektor bisnis lain di luar pariwisata juga turut berkontribusi antara lain seperti usaha laundry, gedung serbaguna, apartment, pertokoan dan swalayan, serta usaha-usaha lainnya," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali pada Sabtu,16 April 2022.

Menurutnya, kenaikan penjualan listrik ini dapat menjadi tanda pemulihan kondisi perekonomian.

Selain itu juga aktivitas masyarakat yang kembali meningkat juga mendorong tumbuhnya konsumsi listrik ke arah yang semakin positif.




(kws/kws)

Hide Ads