"Iya, mulai dikerjakan Juni 2021, saat ini progres pengerjaan mencapai 73,7 %. Ini merupakan sinergi BUMN untuk meningkatkan pelayanan pariwisata nasional khususnya di Provinsi Bali sehingga dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui kebangkitan pariwisata Provinsi Bali," ujar Sekretaris PT Brantas Abipraya Miftakhul Anas dalam keterangan tertulis, Kamis (14/4/2022).
Dalam pengerjaannya, PT Brantas Abipraya dipercaya melakukan desain dan build pekerjaan pada revetment dan retaining wall area pengembangan di Pelabuhan Benoa. Revetment dan retaining wall sendiri merupakan struktur pelindung yang dibangun sebagai penahan gempuran gelombang yang berfungsi sebagai proteksi terhadap area pelabuhan.
Pembangunan pengembangan Pelabuhan Benoa ini dilaksanakan selama 350 hari kalender untuk jangka waktu pelaksanaan dan 365 hari kalender untuk jangka waktu pemeliharaan. Masuk dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), Pelabuhan Benoa telah masuk dalam Program Pengembangan Superhub sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 109 tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.
Sebagai informasi, PT Brantas Abipraya sebelumya telah merampungkan beberapa proyek dalam pembangunan pelabuhan atau dermaga. Ada di antaranya Dermaga Tawiri di Ambon di Maluku, Dermaga Panjang di Bandar Lampung, Dermaga Jayapura di Papua, dan yang baru saja diresmikan tahun lalu yaitu Terminal Multipurpose Wae Kelambu, Pelabuhan Labuan Bajo, NTT.
Sebagai salah satu BUMN konstruksi yang turut andil dalam pembangunan pelabuhan yang masuk dalam konsep Bali Maritime Tourism Hub, PT Brantas Abipraya optimistis dapat menyelesaikan proyek ini tepat waktu dengan mengutamakan kualitas mutu, pelayanan dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
"Ya, K3 selalu menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan proyek kami, apalagi di saat pandemi ini, penerapan disiplin protokol kesehatan selalu dilakukan guna mengantisipasi penyebaran COVID-19 di proyek-proyek PT Brantas Abipraya (Persero). Langkah pencegahan juga dijalankan seperti dengan selalu memantau kesehatan dan keselamatan para tenaga kerja di proyek," tutup Anas. (akd/ega)