Kekhawatiran masyarakat terhadap pengelolaan sampah berbasis sumber mendorong lahirnya berbagai inovasi lingkungan. Salah satunya melalui pembentukan Satuan Tugas Siaga Lingkungan (SIGALI) yang meluncurkan inovasi Olah Sampah Tuntas (OSAMTU).
Satgas ini diinisiasi Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKAPMI) Bali bersama Institut Sains dan Teknologi Nahdlatul Ulama (ITSNUBA) Bali dan Rebo Ijo Wisanggeni (RIWG).
"Inovasi (Osamtu) melalui gerakan SIPURBIS (Sisa Dapur Habis) ini tidak menggantikan teknologi lainnya (eco enzyme, komposter, maggot, dan teba modern) yang sudah ada, "ujar Eko Martono selalu Mitra teknis dari Komunitas RIWG di sela-sela Diskusi Publik dan Launching Satgas SIGALI bertajuk "Mengolah Sampah dari Dapur: Solusi Bali Bebas Sampah", Sabtu (20/12/2025) di Aula Kampus ISTNUBA Bali di Denpasar.
Justru, kata Eko, inovasi teknologi OSAMTU ini dinilai mampu membantu efektif dalam upaya mengoptimalkan peran Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) lingkup rumah tangga.
"Sederhannya, OSAMTU ini nitip sampah tanpa masalah, mengurangi beban kerja di TPS3R. Dari sini sampah sisa dapur diolah menjadi berkah karena bisa menghasilkan nilai ekonomi"jelas Eko
Sementara Ketua Umum IKAPMII Bali Achmad Zubairi S. Pt menambahkan, dengan adanya inovasi OSAMTU melalui gerakan SIPURBIS pihaknya mendorong adanya keterlibatan semua elemen peduli dan berpartisipasi nyata mengatasi permasalahan sampah di Bali khususnya di Kota Denpasar dan Badung.
"Kami (IKAPMII) Bali bersama Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Bali siap untuk berkontribusi menuju Bali zero sampah, " tegas Achmad.
Acara ini selain dihadiri Rektor ITSNUBA Azizah Aziz, Kabid Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya Agama dan Ormas Kesbangpol Provinsi Bali Gede Adityaana Putra, juga dihadiri mahasiswa, dosen, dan alumni PMII.
Simak Video "Video: Menteri LH Beri 3 Bulan ke Hotel di Bali Selesaikan Masalah Limbah"
(nor/nor)