Sejumlah masyarakat yang ada di Banjar Pangitebel, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali, protes aktivitas betonisasi dan pembuatan bronjong yang dilakukan oleh pihak Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE). Pasalnya aktivitas tersebut dinilai mencaplok sempadan Tukad (sungai) Betel.
Masyarakat sekitar takut aktivitas tersebut dapat menyebabkan banjir yang lebih parah di kemudian hari karena alur sungai menjadi semakin sempit. Beberapa video terkait aktivitas dan protes dari masyarakat kemudian viral di media sosial.
Kekhawatiran warga meningkat mengingat beberapa hari sebelumnya Banjar Pangitebel sempat dilanda banjir akibat meluapnya Tukad Betel. Luapan air sempat memasuki halaman rumah warga dan menyebabkan akses jalan di wilayah tersebut tersendat karena genangan air yang cukup tinggi.
Kelian Banjar Dinas Pangitebel I Gede Darma membenarkan aksi protes warga terkait proyek tersebut. Ia mengaku SPBE hendak memperbaiki senderan tembok yang rusak akibat tergerus air saat banjir.
"Namun, kemungkinan saat memasang pondasinya sedikit lewat ke sempadan sungai. Sehingga membuat beberapa masyarakat protes," kata Darma, Jumat (19/12/2025).
Ia mengaku kurang tahu pasti kapan mulai dilakukan proyek tersebut karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Namun berdasarkan informasi aktivitas tersebut mulai dilakukan sejak tiga hari yang lalu.
Sementara itu, Camat Manggis, I Putu Eka Putra Tirtana, mengatakan telah turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan bersama instansi terkait menyusul adanya protes warga.
"Kami sudah turun, nanti kami tunggu pihak dari BWS dulu untuk melakukan pengecekan apakah aktivitas tersebut melanggar atau tidak karena itu kewenangan BWS. Karena secara teknis saya kurang paham terkait hal itu," kata Tirtana.
Sembari menunggu hasil pengecekan BWS, Tirtana memutuskan aktivitas betonisasi dan pembuatan bronjong tersebut dihentikan sementara.
Berdasarkan keterangan pihak SPBE, Tirtana menjelaskan bahwa tanah milik SPBE yang berada di pinggir Tukad Betel mengalami pengikisan akibat banjir. Oleh karena itu, pihak SPBE berinisiatif membangun bronjong untuk mencegah erosi lebih lanjut. Namun, terkait apakah pembangunan tersebut melanggar ketentuan sempadan sungai atau tidak, masih menunggu hasil pemeriksaan dari BWS.
Simak Video "Video Update Korban Bencana Sumatera: 1.030 Meninggal-206 Hilang"
(nor/nor)