.webp)
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung berencana mengambil langkah besar untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan pariwisata, terutama di kawasan yang sangat padat seperti Canggu, Kuta Utara. Salah satu terobosan yang disiapkan adalah menciptakan 'sabuk hijau' atau green belt melalui pembebasan lahan ruang terbuka hijau (RTH) secara bertahap.
Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, mengungkapkan rencananya untuk membeli lahan-lahan masyarakat yang berada di jalur hijau. Harapannya kawasan itu tidak beralih fungsi dan peruntukannya sebagai kawasan terbuka hijau maupun lahan produktif tetap lestari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sedang akan berpikir mulai ingin melakukan pembebasan secara bertahap ruang terbuka hijau. Kan ada beberapa jalur hijau," kata Adi Arnawa dalam wawancara di acara Blak Blakan detikcom yang dikutip detikBali, Selasa (9/12/2025).
Pembelian lahan ini bertujuan agar wisatawan, misalnya di kawasan Canggu, merasa lebih nyaman, berbeda dengan kondisi saat ini yang dinilainya masih crowded. "Nanti saya akan bangun green belt-green belt, sehingga wisatawan akan semakin merasa nyaman, dia melewati Canggu itu," imbuhnya.
Selain itu, Bupati Badung juga memastikan telah membangun beberapa ruas jalan baru, termasuk di Canggu, untuk mengurai kepadatan lalu lintas. Ruas jalan ini diklaim sebagai upaya melancarkan akses pariwisata yang selama ini terhambat oleh macet.
Pembangunan jalan baru di tiga ruas jalan Kuta Selatan dan Kuta Utara, dan titik lain yang macet, ditargetkan selesai pada awal 2027. "Ya, datanglah 2027 awal. Oke. Karena logikanya, 2026 sudah selesai pekerjaan konstruksi, 2027 awal sudah sudah selesai yang saya bilang tadi itu," tegas eks Sekda Badung itu.
Pembangunanyang mencakup infrastruktur, pariwisata, dan green environment atau ruang terbuka hijau ini merupakan program yang diupayakan dalam masa jabatannya. Adi berharap program-program tersebut bisa terimplementasi seiring dengan memadainya kondisi fiskal daerah.
(nor/nor)
