Menteri Mukhtarudin Sebut Banyak Negara Eropa Butuh Perawat dan Juru Las

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Kamis, 04 Des 2025 13:28 WIB
Foto: Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin saat jumpa pers di Balai Diklat Kemenperin, Denpasar, Kamis (4/12/2025). (Rizki Setyo)
Denpasar -

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menyebut beberapa sektor pekerjaan masih minim diminati oleh para pekerja migran asal Indonesia. Seperti sektor kesehatan sebagai perawat dan sektor konstruksi sebagai juru las.

Padahal, kata Mukhtarudin, kebutuhan tenaga kerja pada bidang tersebut sangat tinggi di berbagai negara penempatan.

"Sektor-sektor kesehatan, perawat itu, nurse itu sangat tinggi (permintaannya), welder (juru las). Kemudian kita kan bonus demografi ya negara-negara Eropa dan sebagainya sudah kurang populasi di sana kekurangan tenaga produktif, kita kelebihan tenaga produktif," kata Mukhtarudin saat jumpa pers seusai melepas calon pekerja migran di Balai Diklat Kemenperin, Denpasar, Kamis (4/12/2025).

Ia mengatakan di samping pemerintah memprioritaskan lapangan kerja dalam negeri, Kementerian P2MI juga memberikan peluang bagi pekerja produktif yang minta bekerja di luar negeri.

"Harus tahu bahasanya, skilnya harus punya dan perlindungannya bagus nggak negara orang. Kalau perlindungannya nggak bagus, kami nggak mau juga," jelasnya.

Politikus Golkar itu menyampaikan masyarakat tidak perlu khawatir untuk bekerja di luar negeri. Sebab, pemerintah memastikan negara-negara yang menjalin kerja sama penempatan pekerja migran adalah negara dengan jaminan perlindungan yang baik.

"Kami tidak mengejar berapa angka ditempatkan, kalau hanya mengejar kuantitas tapi perlindungannya diabaikan kami juga nggak mau," terang Mukhtarudin.

Dengan begitu, para pekerja migran Indonesia dapat bekerja dengan aman, dihormati, gaji tinggi, dan jaminan sosial juga bagus.

"Negara-negara yang mungkin tidak kondusif dengan pekerja migran kita tidak akan melakukan itu," sambung dia.



Simak Video "Video Menteri P2MI ke Calon PMI: Jangan Jelek-jelekin Pemerintah di Medsos"

(nor/nor)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork