Strategi DLHK Bereskan Teror Sampah Kiriman di Pesisir Barat Badung

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Rabu, 03 Des 2025 15:15 WIB
Petugas berjibaku membersihkan sampah kiriman yang menyasar pesisir Barat Badung (Foto: Dok DLH Badung)
Badung -

Fenomena tumpukan sampah kiriman yang didominasi material kayu dan ranting kembali meneror kawasan pesisir barat Badung, Bali, seiring datangnya musim angin barat. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung mencatat, dalam sepekan terakhir saja, 40 ton sampah sudah diangkut dari Pantai Kuta, diikuti belasan ton di Legian dan Seminyak.

Petugas kini harus bekerja ekstra karena DLHK memprediksi puncak tertinggi volume sampah kiriman akibat faktor angin dan gelombang laut akan berlangsung intens hingga Maret 2026 mendatang. Petugas sudah siaga menyiapkan sistem dan alat berat tambahan.

Pelaksana tugas Kepala Dinas LHK Badung, Made Rai Warastuthi, memastikan sampah kiriman didominasi material alami karena faktor angin barat. "Sampah ranting, kayu, kemudian ada beberapa sampah plastik, ya," kata Rai Warastuthi, Rabu (3/12/2025).

Rai mengatakan penanganan sampah kiriman di kawasan Pantai Kuta dan sekitarnya masih intens. Dalam rentang waktu satu minggu terakhir, tercatat sekitar 40 ton sampah kiriman telah diangkut.

"Terakhir kami ambil, ada sekitar 20 truk dari awal sampai seminggu sebelumnya. Itu berarti sekitar 40 ton, yang sudah kami angkut dari Pantai Kuta," kata Rai Warastuthi.

Meskipun volume sampah di Kuta cukup besar, Rai Warastuthi memastikan bahwa kondisi sampah secara umum masih tergolong wajar dan tipis, tidak separah kondisi pada tahun sebelumnya. DLHK tetap meningkatkan atensi penanganan karena sampah sedikit pun dapat menimbulkan masalah di kawasan pariwisata.

"Kalau untuk saat ini, kebetulan sampah masih kondisinya tipis, jadi tidak seperti tahun lalu. Tetapi tetap kami atensi karena sedikit pun sampah itu akan menjadi satu masalah ya, kalau ada di pantai-pantai pariwisata kita," jelasnya.

Selain Kuta, pantai lain di Badung juga mencatat angka penanganan yang signifikan, di antaranya Pantai Legian dan Seminyak. Pantai Legian diangkut kurang lebih 15 ton sampah, sementara Seminyak tercatat sekitar 15 ton juga.

"Kemudian di kawasan Petitenget ya hanya 5 truk nggih. Jenis sampah yang mendominasi kiriman di pesisir barat itu ranting, kayu, kemudian ada beberapa sampah plastik," jelasnya.

Kondisi kiriman sampah yang besar di pesisir barat (Kuta, Legian, Seminyak) terjadi karena wilayah tersebut terdampak langsung oleh angin barat. DLHK memprediksi puncak tertinggi kiriman sampah akan berlangsung antara Sasih Keenam, mengacu fenomena bulan purnama pada 4 Desember yang sebabkan gelombang laut naik dari biasanya.

Fenomena itu diprediksi sampai pada Sasih Kedasa antara Februari-Maret 2026. Hal ini juga mengacu pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Untuk menghadapi potensi puncak sampah, DLHK Badung telah menyiapkan sistem, alat berat yang disewa, penambahan personel kebersihan dari jalan raya ke pantai, hingga bekerja sama dengan TNI di Kuta dan Kuta Selatan.

Selain itu, kawasan Cemagi dan Pererenan, yang banyak sampah kayu, juga disiagakan alat berat. "Setelah selesai petugas mengerjakan jalur-jalur mereka di jalan raya, tenaga kebersihan kita drop ke pantai semua," katanya.



Simak Video "Adi Arnawa Ungkap Fokus Utama Akselerasi Pembangunan Kabupaten Badung"

(mud/mud)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork