Kementerian Koperasi (Kemenkop) meminta semua warga agar menjadi anggota Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih. Pembentukan Kopdeskel Merah Putih diklaim dapat memutus rantai distribusi hingga memberantas rentenir.
Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi, Henra Saragih, mengungkapkan jumlah anggota Kopdeskel Merah Putih hingga kini baru mencapai 1,29 juta orang. Jika dirata-ratakan dengan total Kopdeskel Merah Putih yang berbadan hukum sekitar 82 ribu, tiap unitnya hanya mempunyai sekitar 14 anggota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah ini PR bagi kita, kenapa? Karena memang keinginan Pak Presiden bahwa seluruh masyarakat di desa/kelurahan tersebut itu wajib menjadi anggota koperasi," ujar Henra di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (21/11/2025), seperti dikutip dari detikFinance.
Menurut dia, keinginan Presiden Prabowo Subianto agar seluruh warga menjadi anggota tak terlepas dari tujuan Kopdeskel Merah Putih. Selain memutus rantai distribusi, rentenir, hingga tengkulak, Kodeskel Merah Putih disebut berdampak pada harga kebutuhan yang diterima masyarakat jauh lebih murah.
Henra mengatakan tujuan itu tidak akan tercapai jika anggota koperasi masih sedikit. Ia lantas mencontohkan koperasi yang hanya beranggotakan 10 orang tidak mempunyai kekuatan modal.
"Permodalannya ini kan bisa modal sendiri, bisa modal luar. Modal sendiri simpanan pokok, simpanan wajib. Taruhlah simpanan pokoknya Rp 50 ribu, simpanan wajibnya Rp 10 ribu. Berarti Rp 50 ribu kali 10 (orang), Rp 500 ribu, tambah Rp 10 ribu kali 10 (orang). (Jadi) Rp 100 ribu. Berarti banyaknya Rp 600 ribu. Coba bayangin membuka usaha Rp 600 ribu gimana ceritanya," imbuhnya.
Henra lantas menyampaikan hitung-hitungan jika 1.000 masyarakat menjadi peserta. Maka, dia melanjutkan, potensi modalnya dapat melonjak drastis. Dengan skema simpanan pokok Rp 50 ribu dan simpanan wajib Rp 10 ribu, koperasi bisa memiliki modal lebih dari Rp 560 juta.
"Nah ini nanti kita coba dampingi mereka. Memang kekuatannya koperasi itu udah ada anggota, supaya masyarakat di desa tersebut itu, menjadi anggota koperasi. Kita nanti minta supaya mereka turunkan. Jadi misal Rp 50 ribu simpanan pokoknya, (simpanan wajib) Rp 10 ribu," urainya.
Henra menilai ketimpangan anggota antar-Kopdeskel Merah Putih masih besar. Ada Kopdeskel yang baru mempunyai sembilan anggota, ada pula yang mencapai 300 hingga 900 anggota. Ia meminta seluruh Kopdeskel Merah Putih untuk memperbarui data melalui SimKopdes.
"Nah ini sebenarnya luar biasa sekali ketika semua Kopdes 82 ribu itu mengisi jumlah seluruh anggota masyarakat di desanya, taruhlah 500 (orang) per desa ya itu kan sebenarnya sudah hampir 40 juta (orang) penambahan jumlah anggota," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini!
Simak Video "Video: Siap-siap! 103 Mock Up Kopdes Merah Putih Bakal Diluncurkan"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)











































