Proyek Subway Bali Belum Juga Digarap, Ini Penyebabnya

Proyek Subway Bali Belum Juga Digarap, Ini Penyebabnya

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Rabu, 29 Okt 2025 16:20 WIB
Kondisi lokasi proyek Subway Bali di Jalan Raya Kuta, Badung, Kamis (20/10/2025)
Kondisi lokasi proyek Subway Bali di Jalan Raya Kuta, Badung, Kamis (20/10/2025) (Foto: Rizky Setyo Samudero)
Kuta -

Proyek Subway (kereta bawah tanah) Bali belum ada tanda-tanda dilakukannya pengerjaan usai dilakukan groundbreaking atau ngeruak pada September 2024. Apa penyebabnya?

Pantauan detikBali pada Kamis (29/10/2025), di lokasi utama Subway Bali yakni Jalan Raya Kuta di samping Sentral Parkir Kuta masih sepi. Tak ada tanda-tanda aktivitas pengerjaan proyek. Lokasi itu hanya diisi pepohonan dan rumput di sekitar yang mulai memanjang.

Lokasi tersebut ditutup oleh pagar berwarna kuning di dua pintu sisi utara dan selatan. Lokasi itu juga ditutup oleh spanduk yang bertuliskan PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ). Diketahui, PT SBDJ merupakan penggarap proyek ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama (Dirut) PT SBDJ, Ervan Maksum mengakui jika belum ada pengerjaan proyek dalam setahun ini. Ia berujar banyaknya pergantian pimpinan mulai dari sisi pemerintah maupun PT SBDJ itu sendiri.

"Karena ada pergantian baik itu di pemerintahan (gubernur/bupati) juga di Dinas Perhubungan dan SBDJ," kata Ervan saat dikonfirmasi detikBali, Rabu (29/10/2025).

ADVERTISEMENT

Ervan memahami jika MRT merupakan moda transportasi alternatif yang dibutuhkan di Bali. Namun, dengan adanya pergantian pimpinan di posisi sentral, banyak arahan baru yang sedang dibahas.

"Karena banyak pergantian tentunya banyak arahan-arahan baru yang sedang dibahas, utamanya dalam menyelesaikan persoalan lalu lintas dan masalahnya," jelas Ervan.

Ia belum dapat menjawab secara rinci terkait kapan akan dimulainya proses pengerjaan proyek kereta bawah tanah ini.

Mantan Deputi Bappenas Jadi Dirut PT SBDJ

Komisaris PT SBDJ, Dody Miharjana menyampaikan Dirut PT SBDJ yang baru adalah Ervan Maksum. Ervan merupakan mantan Deputi Bidang Sarana Prasarana Bappenas era Presiden Joko Widodo.

"Kebetulan ada perubahan organisasi lagi, saya balik ke komisaris. Dirutnya sekarang Mas Ervan Maksum, mantan Deputi Sarana dan Prasarana di Bappenas," ungkap Dody.

Ervan menggantikan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara yang mundur pada awal tahun 2025. Ari mundur karena alasan pribadi.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads