Koster Minta Kasus Bunuh Diri Mahasiswa Unud Diusut Tuntas

Koster Minta Kasus Bunuh Diri Mahasiswa Unud Diusut Tuntas

Sui Suadnyana, Rizki Setyo - detikBali
Rabu, 22 Okt 2025 17:45 WIB
Gubernur Bali, Wayan Koster, saat jumpa pers di rumah jabatannya, Jayasabha, Denpasar, Rabu (22/10/2025). (Rizki Setyo/detikBali)
Foto: Gubernur Bali, Wayan Koster, saat jumpa pers di rumah jabatannya, Jayasabha, Denpasar, Rabu (22/10/2025). (Rizki Setyo/detikBali)
Denpasar -

Gubernur Bali, Wayan Koster, meminta kasus bunuh diri mahasiswa Universitas Udayana (Unud) diusut tuntas. Ia akan segera berbicara dengan Rektor Unud, I Ketut Sudarsana.

"Sudah ditangani. Tentu saja dalami dahulu kasus ini supaya kami mengetahui persoalan secara detail sehingga kami bisa melakukan evaluasi dan apa yang harus dilakukan oleh (Universitas) Udayana," kata Koster di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Rabu (22/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koster juga berencana akan berbicara empat mata bersama Sudarsana terkait kasus ini. "Nanti saya bicara sama beliau," sambung dia.

Pria asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng, itu juga mengingatkan semua orang harus bijak dalam bermain sosial media. Jangan sampai sosial media menjadi hal buruk dan menyakiti orang lain.

ADVERTISEMENT

Koster juga menanggapi soal Bali yang menjadi salah satu provinsi dengan kasus bunuh diri tertinggi di Indonesia berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Indonesia (Pusiknas) Polri 2023. "Ini sedang dilakukan kajian oleh prajuru terkait," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, TAS (22), mahasiswa semester VII Program Studi Sosiologi FISIP Unud, meninggal dunia setelah melompat dari lantai empat gedung FISIP Unud, Denpasar, Bali, Rabu (15/10/2025). Polisi memastikan korban melompat dari lantai empat, bukan lantai dua seperti kabar yang sempat beredar.

Kasi Humas Polresta Denpasar Kompol I Ketut Sukadi mengatakan korban sempat terlihat panik sebelum kejadian.

"Kurang lebih 15 menit kemudian datang korban dari arah pintu lift, dengan posisi menggendong tas ransel dan memakai baju putih. Terlihat seperti orang panik dan seperti melihat-lihat situasi sekitar kampus," ujarnya.

TAS sempat dilarikan ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar, tetapi nyawanya tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal pukul 13.03 Wita akibat pendarahan internal.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads