Masa penahanan eks Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (Noel) dalam kasus dugaan pemerasan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) diperpanjang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Masa penahanan diperpanjang selama 30 hari.
"Perpanjangan kedua untuk 30 hari ke depan," kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Jumat (17/10/2025) dilansir detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengatakan ini merupakan perpanjangan penahanan kedua untuk Noel. Masa penahanan Noel diperpanjang hingga (18/11/2025) ke depan.
"Terhitung sejak tanggal 20 Oktober sampai dengan 18 November 2025," ujarnya.
Dalam kasus ini, Noel diduga menerima jatah pemerasan Rp 3 miliar saat aktif menjadi Wamenaker. Selain duit Rp 3 miliar, Noel diduga mendapatkan satu motor Ducati.
Kasus pemerasan pengurusan sertifikasi K3 di Kemenaker diduga telah berlangsung sejak 2019. Uang pengurusan yang seharusnya cuma Rp 275 ribu melonjak menjadi Rp 6 juta.
KPK mengatakan dari selisih biaya yang dibayarkan oleh para pihak pengurus sertifikat K3 dengan biaya yang seharusnya, uang tersebut mengalir ke beberapa pihak. Total duit terkumpul Rp 81 miliar. Duit tersebut kemudian dibagi-bagikan.
Uang yang diterima Noel telah digunakan untuk merenovasi rumahnya. Noel juga telah mengaku bahwa ada penerimaan lain yang diterimanya saat menjabat Wamenaker.
"Nah, memang secara garis besar sudah ada informasi dari yang bersangkutan bahwa memang ada (penerimaan) dari yang lain," kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu, kepada wartawan, Selasa (9/9).
Artikel ini telah tayang di detikNews, baca selengkapnya di sini
(nor/nor)











































