Para kepala Search And Rescue (SAR) dari Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) menyampaikan curahan hati (curhat) saat kunjungan kerja Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii di kantor SAR Denpasar, Bali. Mereka menyampaikan kendala terkait peralatan utama (alut) SAR.
Kepala SAR Kota Mataram, Muhammad Hariyadi, mengatakan alut SAR di daerahnya butuh peremajaan. Ia mencontohkan beberapa mobil penyelamatan atau rescue car, kendaraan amfibi, dan truk pengangkut personel.
"Kami butuh dukungan peremajaan alut di kantor SAR Mataram," kata Hariyadi saat pidato kunjungan kerja di kantor SAR Denpasar, Kamis (16/10/2025).
Selain itu, Hariyadi mengatakan SAR Mataram perlu menambah perlengkapan penyelamatan lainnya. Dia beralasan tim SAR Mataram kerap diperbantukan untuk melakukan penyelamatan hingga ke wilayah Maumere, Denpasar, dan Makassar.
"Apabila diperkenankan, untuk penambahan alut. Karena wilayah kerja kami dikelilingi perairan yang bisa sewaktu-waktu dapat mencakup wilayah kerja kantor SAR Denpasar, Maumere, dan Makassar," kata Hariyadi.
Kepala SAR Kupang Mexianus Bekabel setali tiga uang. Dia mengatakan ada satu perahu boat yang butuh mesin baru. Menurutnya, rescue boat itu sudah lama tidak dirawat dan diperbaiki alias docking.
"Rescue boat 308, sejak tahun 2016, belum pernah docking. Takutnya, karena (body hull rescue boat) terbuat dari fiber, ada kebocoran dan tenggelam," kata Mexianus.
Simak Video "Video: Kabasarnas Tegaskan Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Tak Berhenti"
(iws/iws)