Gedung Putih Mulai Pecat 4.000 Pegawai di Tengah Krisis Pemerintah AS

Gedung Putih Mulai Pecat 4.000 Pegawai di Tengah Krisis Pemerintah AS

Matius Alfons Hutajulu - detikBali
Sabtu, 11 Okt 2025 10:31 WIB
WASHINGTON, DC - SEPTEMBER 25: U.S. President Donald Trump looks on before signing executive ordres in the Oval Office of the White House on September 25, 2025 in Washington, DC. Trump is expected to sign executive orders, including approving a partial sale of TikToks U.S. operations, following a 2024 law requiring parent company ByteDance to divest or face a ban.   Andrew Harnik/Getty Images/AFP (Photo by Andrew Harnik / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Presiden AS Donald Trump. Foto: Getty Images via AFP/ANDREW HARNIK
Denpasar -

Gedung Putih Amerika Serikat (AS) mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap 4.000 pegawai federal. PHK dilakukan di tengah upaya Presiden Donald Trump menekan Partai Demokrat agar mengakhiri penutupan pemerintahan yang telah melumpuhkan sejumlah layanan publik.

Kantor Manajemen dan Anggaran, yang dipimpin Russell Vought, mengatakan bahwa PHK tersebut akan mencakup jumlah besar pegawai. Meski ia tidak merinci total pasti atau instansi yang paling terdampak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah dokumen pengadilan yang dirilis pada Jumat menyatakan bahwa pemerintah telah memecat lebih dari 4.000 pegawai federal, termasuk lebih dari 1.000 di masing-masing Departemen Keuangan dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

Sementara itu, Trump menegaskan kembali janjinya untuk menggunakan pemangkasan anggaran sebagai cara untuk menyulitkan Partai Demokrat.

ADVERTISEMENT

"Jumlah orang yang dipecat akan banyak dan akan berorientasi pada Partai Demokrat karena kami rasa merekalah yang memulai hal ini," imbuh Trump dilansir detikNews.

Para pemimpin Partai Demokrat di Kongres telah menepis ancaman tersebut sebagai upaya intimidasi dan mengatakan pemecatan massal tidak akan diterima di pengadilan.

"Russell Vought baru saja memecat ribuan orang Amerika hanya dengan sebuah tweet," kata pemimpin partai di Senat, Chuck Schumer, dalam sebuah pernyataan yang mengecam Gedung Putih karena telah "memicu kekacauan yang disengaja."

"Terus terang saja, tidak ada yang memaksa Trump dan Vought untuk melakukan ini. Mereka tidak harus melakukannya; mereka ingin melakukannya," lanjutnya geram.

Serikat pekerja yang mewakili 800.000 pegawai pemerintah meminta hakim federal di San Francisco untuk mengeluarkan perintah darurat guna menghentikan pemecatan, menjelang sidang yang dijadwalkan pada 16 Oktober untuk membahas legalitasnya.

Juru bicara Departemen Keuangan AS mengatakan kepada AFP bahwa departemen tersebut telah mulai mengirimkan pemberitahuan PHK sementara Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan mengatakan bahwa mereka telah mulai memecat pekerja yang tidak penting "sebagai konsekuensi langsung dari pemerintahan yang dipimpin Demokrat.

Artikel ini telah tayang di detikNews, baca selengkapnya di sini




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads