Cadangan Devisa Indonesia Turun gegara Bayar Utang Luar Negeri

Nasional

Cadangan Devisa Indonesia Turun gegara Bayar Utang Luar Negeri

Herdi Alif Al Hikam - detikBali
Rabu, 08 Okt 2025 08:13 WIB
Big stacks of 100000 Indonesian rupiah notes. A lot of money isolated on white background. 3d rendering of bundles of cash
Foto: Ilustrasi uang. (Getty Images/Richard Darko)
Jakarta -

Cadangan devisa Indonesia turun pada akhir September 2025 menjadi hanya sebesar US$ 148,7 miliar. Angka ini lebih rendah dari posisi pada akhir Agustus 2025 sebesar US$ 150,7 miliar.

Dilansir dari detikFinance, penurunan cadangan devisa dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, juga disebabkan oleh kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Posisi cadangan devisa akhir September 2025 tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa ini tetap kuat mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resminya, Selasa (7/10/2025).

ADVERTISEMENT

Bank Indonesia meyakini ketahanan sektor eksternal ke depan tetap kuat sejalan dengan prospek ekspor yang tetap terjaga serta neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi yang tetap menarik.

Bank Indonesia terus meningkatkan sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Bulan sebelumnya, cadangan devisa juga mengalami penurunan. Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2025 senilai US$ 150,7 miliar atau setara Rp 2.461,8 triliun (kurs Rp 16.336). Jumlah itu turun dibandingkan posisi pada akhir Juli 2025 yang sebesar US$ 152 miliar.

Penurunan cadangan devisa juga dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai respons BI menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi.

Artikel ini telah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini!




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads