Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar melakukan langkah antisipasi untuk mencegah kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil menyusul sejumlah kasus keracunan MBG yang terjadi di luar Bali beberapa waktu lalu.
"Untuk antisipasi kami minta pihak sekolah mengamati secara manual makanan yang datang. Kalau memang ada yang tidak cocok maka dipanggil SPPG-nya," ujar Kepala Disdikpora Denpasar Anak Agung Gede Wiratama saat dihubungi Selasa (7/10/2025).
Wiratama menjelaskan, setiap sekolah akan menunjuk guru piket untuk mengawasi makanan yang dikirim setiap hari. Jika ditemukan makanan yang tidak layak atau berbau, siswa diminta untuk tidak mengonsumsinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siswa juga diimbau segera melapor kepada guru agar temuan tersebut bisa diteruskan ke pihak penyedia sarapan pagi bergizi (SPPG) dan Disdikpora untuk ditindaklanjuti.
"Kami juga kadang-kadang memanggil SPPG ke sini (kantor Disdikpora) agar makanannya sesuai dengan SOP dan minta tolong dicek. Kami juga ingatkan melalui grup WA," jelasnya.
Saat ini, terdapat sembilan SPPG yang beroperasi di Denpasar. Program MBG telah menjangkau tiga TK, 33 SD, dan delapan SMP di wilayah Denpasar.
"Astungkara untuk saat ini di Denpasar belum ada laporan (mengenai MBG). Mudah-mudahan ke depannya tidak ada," sebut Wiratama.
(dpw/dpw)