Pemkab Bangli Sulap Perpustakaan agar Anak-anak Tak Sering Main Gadget

Pemkab Bangli Sulap Perpustakaan agar Anak-anak Tak Sering Main Gadget

Inkana Izatifiqa R. Putri - detikBali
Selasa, 07 Okt 2025 12:25 WIB
Pemkab Bangli
Foto: dok. Pemkab Bangli
Jakarta -

Pemerintah Kabupaten Bangli mendorong literasi anak-anak melalui transformasi perpustakaan. Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bangli, I Made Ari Pulasari menyampaikan perpustakaan harus bertransformasi menjadi 'laboratorium literasi' sehingga menumbuhkan minat baca dan daya pikir kritis siswa.

"Anak-anak sekarang lebih asyik dengan gadget. Ini tantangan bagi kita untuk membuat perpustakaan lebih menarik dari sekadar layar smartphone," ujar Ari dalam keterangan tertulis, Selasa (7/10/2025).

Hal tersebut disampaikannya usai membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Dasar (SD), hari ini. Menyasar 44 pengelola perpustakaan dari empat kecamatan, kegiatan ini bertujuan mengubah wajah perpustakaan menjadi ruang kreatif dan inovatif bagi siswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ingin perpustakaan menjadi tempat yang menyenangkan, tempat mereka menemukan ide-ide baru dan berani berkreasi," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Bangli, Ni Wayan Puni Antari mengungkapkan pelaksanaan bimtek didasarkan pada Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Bimtek ini membekali para pengelola perpustakaan dengan keterampilan manajerial, pemanfaatan teknologi informasi, serta pengembangan program literasi inovatif.

ADVERTISEMENT

"Kami ingin perpustakaan tidak hanya menjadi tempat meminjam buku, tetapi juga tempat belajar, bermain, dan berinteraksi," jelasnya.

Dengan sentuhan kreativitas dan inovasi, Pemkab Bangli berharap perpustakaan sekolah dapat menjadi magnet bagi siswa. Dengan begitu, budaya literasi dapat terus tumbuh dan berkembang di kalangan generasi muda.

Tuai Antusiasme Peserta

Hadirnya kegiatan bimtek mendapat respons positif dari para peserta. Salah satu peserta bimtek mengaku antusias dengan pelatihan ini.

"Saya jadi punya banyak ide untuk membuat perpustakaan saya lebih hidup. Saya ingin membuat pojok baca yang nyaman, mengadakan lomba-lomba yang menarik, dan memanfaatkan media sosial untuk promosi," pungkasnya.

Sebagai informasi, bimtek diikuti para pengelola perpustakaan dari SD Kecamatan Bangli 13 orang, Kecamatan Kintamani 7 orang, Kecamatan Tembuku 11 orang, dan Kecamatan Susut 13 orang.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, antara lain pustakawan dari Biro Organisasi Provinsi Bali, yakni Nyoman Sri Sumertini dan I Nyoman Suarcayasa. Materi yang disampaikan mencakup pemaparan teknis pengelolaan perpustakaan hingga praktik langsung sehingga ilmu yang didapat dapat diterapkan secara optimal di masing-masing sekolah.




(prf/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads