Waspada! Karangasem Berpotensi Dilanda Banjir Rob 7-11 Oktober

Waspada! Karangasem Berpotensi Dilanda Banjir Rob 7-11 Oktober

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Kamis, 02 Okt 2025 18:32 WIB
ilustrasi prakiraan tinggi gelombang
Ilustrasi. (Foto: Dok. Istimewa)
Karangasem -

Kabupaten Karangasem kembali berpotensi dilanda banjir rob. Masyarakat yang tinggal di pesisir pantai serta nelayan diimbau untuk selalu waspada dan menjaga keselamatan diri, keluarga, dan lingkungan.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, berdasarkan rilis BMKG, dari 7-11 Oktober 2025 sejumlah wilayah pesisir Bali, termasuk Karangasem, berpotensi mengalami banjir rob akibat fenomena fase perigee.

"Wilayah Karangasem memiliki bibir pantai yang cukup panjang dan beberapa masyarakat ada yang tinggal di pesisir dan berprofesi sebagai nelayan, sehingga kami wajib untuk memberikan imbauan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Arimbawa, Kamis (2/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga pesisir diminta mengamankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman sebelum 7 Oktober. Potensi banjir rob dikhawatirkan terjadi tiba-tiba pada malam hari.

ADVERTISEMENT

Selain itu, nelayan juga diminta lebih waspada serta mengikuti informasi dari BMKG maupun instansi terkait lainnya. Jika terlihat tanda-tanda air laut naik, nelayan disarankan menunda sementara aktivitas melaut.

Jukung nelayan yang biasanya ditambatkan di bibir pantai juga diminta dipindahkan ke lokasi lebih tinggi. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, sejumlah jukung mengalami kerusakan saat banjir rob karena tidak sempat dipindahkan.

"Selama adanya potensi banjir rob, kami juga membatasi masyarakat maupun wisatawan untuk melakukan aktivitas di pesisir pantai," ujar Arimbawa.

Meski ada potensi banjir rob, Arimbawa meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik berlebihan. Masyarakat diminta selalu mengikuti informasi dari pihak berwenang untuk mendapatkan kabar yang akurat.

"Kami dari BPBD dan instansi terkait lainnya selalu standby untuk melakukan langkah antisipasi jika seandainya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Yang terpenting masyarakat jangan panik," ucap Arimbawa.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads