Gubernur Bali, Wayan Koster, mendapatkan persetujuan sejumlah proyek infrastruktur dari Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo senilai Rp 776 miliar. Koster mengklaim proyek itu juga disetujui oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Jadi usulan infrastruktur yang kami ajukan, semua disetujui, bahkan diberikan jawaban tertulis oleh Bapak Menteri PU dan Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan beberapa minggu yang lalu" kata Koster saat rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali di Kantor Gubernur Bali, Selasa (29/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koster menuturkan terdapat beberapa usulan infrastruktur pembangunan yang diajukan ke pemerintah pusat, seperti pembangunan jalan bawah tanah (underpass) Jimbaran, gedung parkir di kawasan Pura Batur, jembatan dari Nusa Ceningan ke Nusa Lembongan, dan sebagainya.
Menurut Koster, anggaran yang diajukan untuk merealisasikan berbagai pembangunan itu sebesar Rp 776 miliar. Anggaran akan dibagi sesuai kebutuhan di setiap pembangunan yang diusulkan. Selain itu, anggaran juga akan digunakan untuk memperbaiki Embung Tukad Unda di Klungkung.
"Pembangunan underpass Jimbaran dengan total anggaran Rp 358 miliar, pembangunan gedung parkir di kawasan Pura Batur sebesar Rp 250 miliar, dan pembangunan jembatan dari Nusa Ceningan ke Nusa Lembongan sebesar Rp 112 miliar. Sisa anggaran akan dialokasikan pada pembangunan Embung Tukad Unda yang nantinya akan digunakan untuk suplai air ke Pusat Kebudayan Bali sebesar Rp 60 miliar," beber Koster.
Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng, itu menjelaskan penggarapan pembangunan ini dilakukan pada 2026 dengan suntikan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Pak menteri semuanya setuju dan akan direalisasikan mulai tahun 2026. Jadi meskipun kita PAD-nya kecil, kita dapat anggaran dari APBN untuk membangun infrastruktur strategis" jelas Koster
Kemudian, Koster juga menyampaikan perkembangan pembangunan jalan pintas shortcut Singaraja-Mengwi titik 9 dan 10 dengan anggaran 773 miliar. Proyek shortcut ini juga dianggarkan dari Kementerian PU.
Dari berbagai proyek itu, jelas Koster, Bali dapat anggaran sekitar Rp 1,5 triliun. "Bayangkan kalau kita hanya mengandalkan APBD Bali yang nilainya keto-keto dogen (begitu-begitu saja) nggak akan bisa," tegas Gubernur Bali dua periode itu.
Koster sangat berharap berbagai proyek pemerintah pusat di Bali berjalan lancar. Koster mengaku telah bertemu dengan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang membidangi infrastruktur guna mengawal berbagai proyek pemerintah pusat di Bali sehingga betul-betul dimulai pada 2026.
Bagi Koster, dukungan dari pemerintah pusat sangat berarti sehingga pembangunan infrastruktur di Bali dapat terealisasi. "Kalau tidak kita dukung, maka pembangunan infrastruktur nyaris tidak bisa dilakukan. Jadi kita dapat support dan bersyukur sekali Bapak Menteri, semuanya yang saya temui itu men-support tidak ada kata tidak, semuanya oke," tegas Koster.
Di luar proyek itu, jelas Koster, Bali juga mendapatkan proyek pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Jembrana. Proyek PPN Pengambengan sudah mendapatkan pemenang tender dan mulai dibangun pada 2026.
"Kalau ini sudah selesai, maka Pelabuhan Perikanan di Benoa akan dipindah ke Pengambengan. Itu untuk cruise agar indah dan bersih," tutur Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali itu.
(hsa/hsa)