Kolam Labuh PPN Pengambengan Dangkal, Ikan Nelayan Terancam Rusak

Kolam Labuh PPN Pengambengan Dangkal, Ikan Nelayan Terancam Rusak

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Rabu, 24 Sep 2025 15:57 WIB
Sejumlah perahu selerek nelayan Pengambengan yang parkir di luar wilayah kolam labuh PPN Pengambengan akibat pendangkalan di pintu masuk kolam labuh, Rabu (24/9/2035).
Sejumlah perahu selerek nelayan Pengambengan yang parkir di luar wilayah kolam labuh PPN Pengambengan akibat pendangkalan di pintu masuk kolam labuh, Rabu (24/9/2035). (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Pendangkalan parah di pintu masuk kolam labuh Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Jembrana, Bali, membuat nelayan kesulitan. Banyak perahu tak bisa masuk sehingga ikan hasil tangkapan rusak dan terpaksa dijual murah.

Pantauan detikBali pada Rabu (24/9/2025) siang menunjukkan sejumlah perahu selerek milik nelayan Pengambengan parkir di luar area kolam labuh. Mereka menunggu air pasang agar bisa masuk dan membongkar muatan.

Sebagian nelayan harus memindahkan ikan menggunakan perahu kecil supaya bisa segera dijual di dermaga penimbangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang nelayan, Miftah, mengatakan kondisi ini sudah berlangsung lama akibat endapan pasir laut yang menumpuk. Perahu di bawah 30 GT sangat kesulitan merapat ke dermaga.

ADVERTISEMENT

"Tadi pagi banyak perahu datang dan air masih surut, jadi lama nunggu untuk masuk. Pintu kolam surut dan pasir terlalu tinggi. Kalau air surut tidak bisa masuk, banyak ikan jadi rusak dan dijual untuk tepung ikan," kata Miftah, pemilik perahu Lambung Bintang Juanda.

Menurutnya, banyak ikan membusuk karena terlalu lama menunggu air pasang. Nelayan akhirnya mengangkut tangkapan secara bertahap dengan perahu kecil.

"Lambat masuk jadi ada yang angkut pakai perahu kecil. Ikan yang masih bagus cuman sedikit, sisanya direbus karena kelamaan di luar kolam labuh," ujarnya.

Nelayan yang sudah selesai membongkar muatan atau belum berangkat melaut juga memilih memarkirkan kapal di luar kolam. Mereka khawatir kapal kandas dan tidak bisa keluar untuk melaut.

"Kapal yang di luar ini takut tidak melaut sehingga diparkir di luar kolam. Kalau perahu kecil masih bisa keluar masuk," imbuh Miftah.

Ia menambahkan, perahu baru bisa masuk sekitar pukul 09.00 Wita saat pasang, dan mulai surut lagi pada pukul 14.00 Wita. "Sempat dikeruk tapi tidak ada efeknya," tambahnya.

Kepala Sub Bagian Umum PPN Pengambengan, Lukman Hadi, membenarkan kondisi pintu masuk kolam labuh sangat memprihatinkan. Pengerukan memang pernah dilakukan pada 19 Agustus 2025, tetapi pasir cepat menumpuk kembali.

"Kami sudah berupaya melakukan pengerukan di titik pendangkalan. Masuk dan keluarnya bisa, tetapi saat muatan hasil tangkapan nelayan penuh, harus menunggu agak pasang. Jadi harus bergantian masuk agar tidak kandas," jelas Lukman.

Ia berharap proyek pengembangan PPN Pengambengan segera berjalan untuk mengatasi masalah pendangkalan secara permanen. "Kita juga berharap proyek pengembangan PPN Pengambengan di akhir tahun nanti sudah berjalan. Salah satu pekerjaannya nanti ada pengerukan kolam yang disesuaikan dengan kebutuhannya," ujarnya.

Lukman memperkirakan proyek dimulai pada November atau Desember 2025. "Kita tunggu proses lelang sampai dengan penandatanganan kontrak, setelah itu baru peletakan batu pertama," pungkasnya.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video Nelayan Pangkep Ditemukan Tewas Usai Heboh Perahunya Berlayar Sendiri"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads