Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bali I Made Daging mengakui keberadaan 'orang kuat' menjadi tantangan tersendiri yang menyulitkan pegawainya. Hal itu disampaikan Daging usai memimpin upacara peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) di Kanwil BPN Bali, Denpasar, Rabu (24/9/2025).
Daging berpesan kepada jajarannya agar komitmen dan rencana kerja ke depan diawasi bersama-sama.
"Jangan kemudian ada yang, oh ini untuk kepentingan tertentu 'orang kuat' misalnya bolehlah diloloskan satu. Begitu diloloskan satu ada orang kuat lainnya minta juga diloloskan satu. Itu persoalan kita sekarang," kata Daging.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daging menegaskan tidak membenarkan adanya praktik intervensi orang kuat di Bali. Namun, ia mengingatkan seluruh pegawai agar menghindarinya karena hal itu bisa merepotkan instansi.
"Kami di BPN sudah secara terus menerus kita menginternalisasi diri, memberikan pemahaman supaya kita menjaga integritas kita sebagai aparat pemerintah," jelas Daging.
Menurutnya, integritas adalah hal paling membanggakan bagi seorang aparatur sipil negara. Ia meyakini pegawai yang sudah menetapkan diri sebagai PNS tidak akan melakukan pelanggaran aturan.
"Walaupun saya tidak menyatakan sudah pasti ada, kadang yang itu yang menyulitkan mereka. Tekanan-tekanan yang cukup kuat itu yang menyulitkan mereka," katanya.
Daging juga mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait untuk berkomitmen konsisten dengan rencana awal.
"Kalau sudah semua ada asas, kayaknya gampang kita urus negara ini," pungkasnya.
(dpw/dpw)