Indeks Inovasi Daerah (IID) Kabupaten Bangli melonjak dari 36,51 pada 2022 menjadi 63,33 di 2024 hingga meraih predikat 'Sangat Inovatif.' Pencapaian tersebut dipaparkan oleh Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar dalam Webinar Pengembangan Inovasi Daerah pada Selasa (23/9).
Webinar yang digelar secara daring ini diikuti oleh pimpinan perangkat daerah (PD), BUMD, camat, lurah/perbekel, kepala puskesmas, hingga kepala sekolah SD dan SMP se-Kabupaten Bangli.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA), I Nengah Wikrama, menyebutkan lonjakan IID ini mengantar Bangli menempati peringkat ke-54 nasional dan posisi ketiga di tingkat provinsi. Jumlah inovasi yang dilaporkan juga meningkat tajam, dari 7 inovasi pada 2022 menjadi 53 inovasi di 2024. Lebih lanjut, pada 2025 berdasarkan perhitungan mandiri, IID Bangli bahkan diperkirakan akan kembali naik menjadi 73,96 dengan total 106 inovasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Wayan menyoroti rendahnya partisipasi unit kerja di lingkungan Pemkab Bangli. Berdasarkan data Innovations Government Award (IGA) 2025, hanya 68 dari 317 organisasi perangkat daerah (OPD) atau unit kerja (21,45%) yang telah melaporkan inovasinya.
"Data ini mengindikasikan bahwa tingkat partisipasi kita masih sangat rendah," ujar I Wayan Diar. "Andai 50% lebih OPD dan unit kerja telah berpartisipasi, tidak sulit mewujudkan Bangli sebagai kabupaten terinovatif." ujar Wayan dalam keterangan tertulis, Selasa (23/9/2025).
Ia menegaskan, inovasi tidak harus selalu berupa teknologi canggih atau membutuhkan biaya besar. Perubahan cara kerja, penyederhanaan prosedur, hingga kolaborasi lintas sektor juga dapat menjadi bentuk inovasi yang nyata.
Wayan juga meminta seluruh OPD, unit kerja, BUMD, puskesmas, kelurahan/desa, dan sekolah di Bangli untuk memperkuat serta memperluas upaya pengembangan inovasi.
"Saya tekankan kembali, agar Bangli benar-benar menjadi kabupaten terinovatif," pungkasnya.
Melalui webinar ini, Pemkab Bangli berharap dapat memperkuat kolaborasi semua pihak untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, mempercepat pembangunan, dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang adaptif serta inovatif.
(ega/ega)