Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Bali memanggil Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan. Hal ini terkait baliho Lidartawan yang memberikan ucapan kepada kontingen Bangli yang bertanding di Porprov Bali dan ucapan HUT RI ke-80 yang berada di salah satu jalan di Bangli.
Ketua Bawaslu Bali I Putu Agus Tirta Suguna menyampaikan adanya laporan dari masyarakat yang mempertanyakan baliho tersebut dari pribadi atau lembaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi mereka menanyakan terkait dengan dari mana asal pendanaan baliho tersebut, apakah sesuai dengan ketentuan berasal dari kantong pribadi apakah dari lembaga KPU Bali, karena mengingat beliau sebagai Ketua KPU Bali," kata Agus saat ditemui di Kantor Bawaslu Bali, Denpasar, Senin (22/9/2025).
![]() |
Agus menyampaikan jawaban dari Lidartawan mengenai pendanaan yang berasal dari dana pribadinya sendiri. Lidartawan, Agus berujar, menegaskan tidak ada dana KPU yang digunakan untuk pemasangan baliho tersebut.
Kemudian, pertanyaan lainnya adalah baliho itu mengapa hanya dipasang di Bangli saja. Serta, apa keterkaitan Lidartawan sebagai Ketua KPU dengan bidang olahraga.
"Kemudian beliau menyampaikan kenapa di wilayah Bangli karena beliau sebagai warga asli Bangli, itu alasannya memasang di Bangli," beber Agus.
"Kemudian kenapa menyampaikan selamat terkait dengan olahraga, karena beliau selaku mantan Sekretaris Umum KONI Bali," sambungnya.
Agus menyampaikan tidak ada pertanyaan masyarakat mengenai keterlibatan Lidartawan di pilkada yang mendatang. Menurut dia, dinamika yang terjadi di masyarakat itu merupakan hak dari masyarakat itu sendiri dalam menyimpulkan.
Terpisah, Lidartawan mengatakan hanya dimintai informasi dan penjelasan atas laporan dari masyarakat terkait pendanaan baliho itu. "Itu pribadi nggak ada urusan lembaga. Cuma minta informasi baliho itu dari KPU atau nggak," kata Lidartawan.
Ia menegaskan tidak ada masalah terkait pemanggilan itu. Menurutnya, semua orang boleh memberikan ucapan apapun. "Ucapan siapa saja boleh nggak ada masalah," tandas Lidartawan.
(hsa/iws)