Lukisan Kamasan tetap bertahan di tengah gempuran seni modern. Di tangan I Wayan Pande Sumantra, guratan bertemakan wayang dan aneka motif mitologi Hindu itu dilukis di atas keben, topi, kipas, tumbler, hingga hiasan rumah.
"Awalnya, lukisan. Kami ikuti perkembangan zaman dengan pakai material lain. Trennya juga berubah-ubah. Dulu kipas lukis Kamasan yang banyak dipesan. Sekarang, tumbler dan keben," tutur Sumantra ditemui detikBali, Minggu (21/9/2025).
Seni lukis klasik wayang Kamasan merupakan salah satu gaya lukis tradisional yang berkembang di Desa Kamasan, Klungkung, Bali. Lukisan gaya Kamasan memiliki teknik pembuatan dan bahan khusus. Biasanya mengangkat cuplikan kisah pewayangan seperti Mahabharata, Ramayana, cerita Tantri, dan lainnya.
Dalam perjalanannya, sejumlah seniman mengaplikasikan gaya Kamasan dengan sentuhan modern. Misalkan menggunakan cat akrilik. Berbeda dengan masa lampau yang menggunakan warna alami seperti batu pere dan daun taum. Media lukis yang digunakan di masa lalu juga kanvas khusus.
"Beralih ke cat akrilik sejak tahun 2000 karena batu perenya langka. Dulu Pulau Serangan (Denpasar) menjadi penghasil batu pere, tapi itu diuruk (reklamasi) ketika Orde Baru. Biasanya tinggal ambil di pinggir pantainya, tidak usah membeli," tutur Sumantra.
Meski telah beralih menggunakan cat akrilik, Sumantra masih menguasai teknik lukisan gaya Kamasan. Jika mengacu pada teknik melukis tradisional, satu batu pere akan menghasilkan warna cokelat, merah, dan kuning sekaligus.
Sedangkan, daun taum dan daun blau hanya menghasilkan warna biru. Supaya bisa digunakan, batu pere perlu ditumbuk dahulu hingga menjadi bubuk.
Di atas piringan cina, bubuk dicampur lem ancur untuk mencari sari warnanya. Perlu kehati-hatian mengolah batu pere tersebut. Sebab, jika terkena kotoran atau minyak sedikit saja, maka sari warna tidak bisa muncul.
Lantaran menggunakan bahan dari alam, warna yang dihasilkan cenderung redup. Namun, di sanalah letak keunikannya karena memberi nuansa klasik. Berbeda dengan cat akrilik yang menghasilkan warna lebih mencolok.
Simak Video "Video Motif Penusukan di Denpasar: Pelaku Tersinggung Ditatap Korban"
(iws/iws)