Pemkot Denpasar melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggencarkan layanan kesehatan pascabanjir di Denpasar, Bali. Tim diterjunkan langsung ke lokasi warga terdampak.
Layanan yang diberikan meliputi pemeriksaan kesehatan gratis, pemberian obat dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta konsultasi dan edukasi kesehatan. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Denpasar dr. Anak Agung Ayu Agung Candrawati, M.Kes.
"Selain itu, tim kesehatan juga melakukan kaporitisasi sumur warga untuk mencegah penyebaran penyakit akibat air kotor. Serta pelaksanaan fogging di beberapa titik rawan, termasuk kawasan Kesiman," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Candrawati, kondisi lingkungan pascabanjir sangat rentan menimbulkan berbagai penyakit, mulai dari diare, penyakit kulit, hingga infeksi saluran pernapasan.
"Oleh karena itu, intervensi kesehatan yang cepat sangat dibutuhkan. Kesehatan masyarakat adalah prioritas utama," katanya.
Candrawati menambahkan, pihaknya hadir langsung memberikan pelayanan sekaligus edukasi agar warga semakin sadar pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan diri.
"Masyarakat yang menerima layanan tampak antusias dan merasa terbantu. Banyak di antara mereka mengaku lebih tenang setelah mendapatkan pemeriksaan kesehatan serta edukasi dari tenaga medis," klaimnya.
Sebelumnya, warga terdampak banjir di Denpasar mulai mengalami keluhan penyakit kulit dan ISPA ringan. Kondisi warga secara umum disebut stabil, namun laporan gatal-gatal atau dermatitis serta ISPA ringan menjadi yang paling dominan.
Keluhan tersebut dilaporkan warga di posko Yayasan Aklesia Bali, Bale Pemaksan, dan Posko RT 6 Jalan Cokroaminoto 4 Denpasar. Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit, Dinkes menurunkan tim kesehatan ke sejumlah posko pengungsian.
(dpw/dpw)