Hubungan Israel-Spanyol Kian Panas!

Hubungan Israel-Spanyol Kian Panas!

Tim detikNews - detikBali
Sabtu, 13 Sep 2025 16:03 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu attends the U.S. Independence Day reception, known as the annual Fourth of July celebration, hosted by Newsmax, in Jerusalem August 13, 2025. REUTERS/Ronen Zvulun/Pool/ File Photo Purchase Licensing Rights
PM Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: REUTERS/Ronen Zvulun/Pool/ File Photo Purchase Licensing Rights)
Denpasar -

Hubungan Israel dan Spanyol kian panas akibat perselisihan soal perang Gaza. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menuding PM Spanyol Pedro Sanchez melontarkan 'ancaman genosida' terhadap Tel Aviv. Tuduhan itu memicu kemarahan Madrid yang langsung membalas.

"Saya pikir Netanyahu bukanlah orang yang berhak menguliahi siapa pun saat melakukan kekejaman yang dilakukannya di Gaza," tegas Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles kepada televisi lokal Antena 3, dilansir dari detikNews, Sabtu (13/9/2025).

Komentar Robles menanggapi pernyataan Netanyahu di media sosial X, yang menuduh Sanchez mengancam Israel. Perselisihan terbaru ini menambah panas konflik diplomatik kedua negara yang sudah berlangsung sejak awal pekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketegangan bermula pada Senin (8/9), saat Sanchez mengumumkan sembilan langkah untuk menghentikan apa yang disebutnya sebagai 'genosida di Gaza'. Kebijakan itu mencakup embargo senjata permanen, larangan impor dari wilayah pendudukan, hingga larangan masuk ke Spanyol bagi pihak yang terlibat perang Gaza.

ADVERTISEMENT

"Spanyol, seperti yang Anda ketahui, tidak memiliki bom nuklir. Spanyol juga tidak memiliki kapal induk atau cadangan minyak yang besar. Kami sendiri tidak dapat menghentikan serangan Israel, tetapi itu tidak berarti kami akan berhenti berusaha," ujar Sanchez.

Pernyataan tersebut ditanggapi Netanyahu dengan keras pada Kamis (11/9).

"PM Spanyol Sanchez mengatakan kemarin bahwa Spanyol tidak dapat menghentikan pertempuran Israel melawan teroris Hamas karena Spanyol tidak memiliki senjata nuklir. Itu merupakan ancaman genosida yang nyata terhadap satu-satunya negara Yahudi di dunia," kata Netanyahu.

Saling Bantah dan Tuduhan Balik

WASHINGTON, DC - JULY 10: President Pedro Sanchez of Spain arrives at the 2024 NATO summit on July 10, 2024 in Washington, DC. NATO leaders convene in Washington this week for its annual summit to discuss future strategies and commitments and mark the 75th anniversary of the alliance's founding.   Andrew Harnik/Getty Images/AFP (Photo by Andrew Harnik / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)PM Spanyol Pedro Sanchez Foto: Getty Images via AFP/ANDREW HARNIK

Pernyataan Netanyahu segera dibantah Kementerian Luar Negeri Spanyol. Madrid mengecam tuduhan itu sebagai 'palsu dan fitnah'.

"Rakyat Spanyol adalah sahabat rakyat Israel dan juga sahabat rakyat Palestina," sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel.

Meski begitu, perselisihan kian memuncak karena kedua negara terus saling tuduh. Spanyol menolak keras tuduhan antisemitisme dari Israel, sementara Tel Aviv menuding pemerintahan Sanchez sengaja mengalihkan isu lewat kampanye anti-Israel.

Hubungan Memburuk Sejak Pengakuan Palestina

Sanchez dikenal sebagai pengkritik paling vokal di Eropa terhadap operasi militer Israel di Gaza. Ia bahkan menjadi pemimpin Eropa paling senior yang menyebut perang Gaza sebagai genosida. Pada Mei 2024, Spanyol secara resmi mengakui negara Palestina.

Sejak itu, hubungan Madrid-Tel Aviv merosot tajam. Israel tidak lagi memiliki Duta Besar di Madrid, sementara Spanyol menarik pulang Duta Besarnya dari Tel Aviv pada Senin (8/9) setelah Menlu Israel Gideon Saar menuduh Madrid melakukan kampanye anti-Israel dan antisemitisme.

Israel Larang 2 Menteri Spanyol Masuk

Saar juga mengumumkan larangan masuk bagi Wakil PM Spanyol Yolanda Diaz dan Menteri Pemuda Sira Rego. Keduanya adalah anggota Partai Sosialis yang berkoalisi dengan pemerintahan Sanchez.

"Hari ini kami menetapkan garis merah di sini, menunjukkan bahwa kami tidak akan mempercayai mereka lagi," tegas Saar dalam konferensi pers di Budapest bersama Menlu Hungaria Peter Szijjarto.

Israel bahkan menyatakan akan melaporkan apa yang disebut sebagai "antisemitisme kasar" dari pemerintahan Spanyol ke sekutu-sekutunya.

Respons Keras Spanyol

Menlu Spanyol Jose Manuel Albares memanggil pulang Duta Besar Spanyol di Tel Aviv untuk konsultasi setelah tuduhan antisemitisme dilontarkan Israel. Sumber El Pais menyebut langkah itu untuk "menghadapi tuduhan fitnah dan tindakan yang tidak dapat diterima terhadap dua anggota pemerintahan".

"Spanyol tidak akan gentar dalam membela perdamaian, hukum internasional, dan hak asasi manusia," tegas Kementerian Luar Negeri Spanyol.

Sementara Wakil PM Diaz menanggapi larangan masuk Israel dengan nada menantang. "Merupakan suatu kebanggaan bahwa negara yang melakukan genosida telah melarang saya (masuk)," ujarnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: AS-Israel Dinilai Tak Satu Tujuan soal Iran"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads