6 Truk Tangki Air Dikerahkan Penuhi Kebutuhan Warga Denpasar Usai Banjir

6 Truk Tangki Air Dikerahkan Penuhi Kebutuhan Warga Denpasar Usai Banjir

Aryo Mahendro - detikBali
Sabtu, 13 Sep 2025 08:47 WIB
Kondisi IPA Waribang pasca banjir bandang di Denpasar, Jumat (12/9/2025). (Aryo Mahendro/detikBali).
Foto: Kondisi IPA Waribang pasca banjir bandang di Denpasar, Jumat (12/9/2025). (Aryo Mahendro/detikBali).
Denpasar -

Sebanyak enam truk tangki air bersih dikerahkan untuk melayani kebutuhan air bersih para pengungsi dan warga Denpasar. Enam truk tangki air itu memprioritaskan para pengungsi, sebelum melayani warga Denpasar lain yang tidak terdampak banjir secara langsung.

"Ada lima truk tangki air bersih dan satu truk tangki bantuan dari DLHK Bali. Saat bencana hingga sekarang, kami fokuskan distribusi air bersih, di kantong-kantong pengungsian," kata Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma I Ketut Adi Darmayasa saat ditemui di Banjar Sedana Mertha, Jumat (12/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu sudah terlaksana (kebutuhan air bersih untuk pengungsi) barulah kami layani yang lainnya," imbuhnya.

Adi mengatakan bagi warga Denpasar yang terdampak banjir tapi tidak mengungsi dan membutuhkan pasokan air bersih, dapat menghubungi dinas terkait. Air bersih yang didistribusikan berasal dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Waribang dan IPA Belusung.

ADVERTISEMENT

IPA Belusung mengalirkan pasokan air bersih berkapasitas 600 liter per detik ke wilayah Denpasar Barat dan Denpasar Timur. Sedangkan IPA Waribang menyalurkan pasokan air bersih ke wilayah Denpasar Selatan dan Denpasar Utara.

"Sejak Kamis (12/9/2025) pukul 11.00 Wita, IPA Belusung sudah bisa produksi air secara normal. Malamnya, pukul 19.00 Wita, IPA Waribang juga sudah dapat produksi air bersih secara normal," kata Adi.

Adi mengatakan meski dua IPA sudah berfungsi normal, masih ada wilayah di Denpasar yang masih belum mencakup distribusi air bersih sejak musibah banjir bandang tiga hari lalu. Wilayah yang belum terjangkau yakni Serangan dan Benoa di Denpasar Selatan dan wilayah Denpasar Barat dan Denpasar Utara di Banjar Padangsambian Kelod dan Banjar Tegal Buah.

Empat wilayah itu masih kesulitan mendapat akses air bersih karena produksi air di SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) regional Penet dan SPAM regional Petanu dengan kapasitas 50 liter per detik, masih berhenti total. Bendungan karet di dua SPAM itu jebol diterjang banjir bandang.

"Sementara, (pasokan) air dari SPAM Penet yang 60 liter per detik, panelnya masih terendam air. Sehingga masih perlu pembersihan dan perbaikan lainnya," jelasnya.

Karenanya, upaya mitigasi dengan membagi distribusi air dari IPA Waribang dan IPA Belusung, hingga kini masih dilakukan. Pengaturan distribusi air dilakukan pada beban nonpuncak atau saat sedikit warga yang menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari.

"Bagi warga terdampak yang butuh air dapat menghubungi dinas terkait untuk mendapat air tangki untuk keperluan air bersih," katanya.

Pantauan detikBali, instalasi dan bangunan bendungan di IPA Waribang masih terlihat porak poranda. Peralatan seperti selang besar warna biru dan lampu darurat masih terpasang.

Ada juga bangunan gardu yang kondisinya sudah miring hampir roboh ke sungai setelah diterjang banjir bandang tiga hari lalu. Sementara itu, terlihat tumpukan beberapa pohon roboh yang menumpuk di karet bendungannya.

"Sekarang hanya 100 liter per detik. Belum normal sebenarnya. Tapi, asal ada air dahulu yang didistribusikan," kata salah seorang petugas di IPA Waribang.

Saat ini, SPAM Penet dan SPAM Petanu belum dapat beroperasi. Akibatnya, saat ini 20 persen wilayah Denpasar belum mendapat pasokan air bersih.

Sebelumnya, hujan deras mengguyur Denpasar sejak Selasa (9/9/2025) malam hingga Rabu (10/9/2025) pagi. Akibatnya, satu rumah roboh tergerus derasnya arus sungai. Tiga orang dikabarkan hanyut.

Dalam video yang dilihat detikBali, bangunan tersebut hancur sebagian di bagian belakang. Puing-puing bangunan sisa reruntuhan terlihat di pinggir sungai.

Dua anak dan seorang lansia dikabarkan hanyut terseret arus. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, mengatakan timnya masih turun ke beberapa lokasi banjir untuk melakukan penanganan. "Masih sedang penanganan," kata Teja kepada detikBali.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads