Hasil Autopsi Mahasiswa RI di Belanda Tewas Saat Dampingi Pejabat ke Austria

Hasil Autopsi Mahasiswa RI di Belanda Tewas Saat Dampingi Pejabat ke Austria

Yogi Ernes - detikBali
Selasa, 09 Sep 2025 11:29 WIB
Beautiful calla lilies and white ribbon on black background, flat lay with space for text. Funeral symbol
Foto: Ilustrasi duka cita. (Getty Images/Liudmila Chernetska)
Jakarta -

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengungkap penyebab kematian mahasiswa Indonesia bernama Muhammad Athaya Helmi Nasution (18) meninggal dunia saat bertugas mendampingi pejabat Tanah Air untuk kunjungan kerja di Wina, Austria. Penyebab kematian terungkap berdasarkan hasil autopsi.

"KBRI Wina telah melakukan koordinasi dengan otoritas setempat dan diperoleh informasi bahwa berdasarkan hasil autopsi almarhum meninggal karena dugaan kejang (suspected seizure)," kata Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Yudha Nugraha, Selasa (9/9/2025) dilansir dari detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Athaya merupakan mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Belanda. Dia tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Hanze, Groningen, Belanda.

Yudha mengatakan Athaya meninggal di Wina, Austria, pada 27 Agustus 2025. Jasad korban saat ini telah dipulangkan ke Indonesia.

ADVERTISEMENT

"KBRI Wina juga telah memberikan bantuan kekonsuleran berupa pengurusan dokumen, koordinasi dengan otoritas setempat dan sekaligus pemulasaraan jenazah bersama dengan Komunitas Islam Indonesia di Wina. Sesuai permintaan keluarga, jenazah Almarhum telah dipulangkan ke Tanah Air pada tanggal 4 September 2025," terang Yudha.

Menurut Yudha, Athaya terlibat dalam tugas pendampingan delegasi Indonesia yang sedang melakukan rangkaian pertemuan dengan otoritas Austria. Pihak event organizer (EO) yang mengatur kunjungan tersebut hingga melibatkan mahasiswa Indonesia di luar negeri merupakan EO dari Indonesia.

"Yang bersangkutan sedang bertugas mendampingi Delegasi RI dalam rangkaian pertemuan dengan otoritas Austria. Sedangkan penugasan panitia yang berasal dari kalangan mahasiswa, keseluruhannya dikelola langsung oleh pihak EO dari Indonesia," terang Yudha.

Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads