Buleleng Pacu Penanganan Sampah dengan Truk dan Bulldozer Baru

Buleleng Pacu Penanganan Sampah dengan Truk dan Bulldozer Baru

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Minggu, 17 Agu 2025 20:20 WIB
Pemkab Buleleng meluncurkan sejumlah truk dan alat berat baru di TPA Bengkala, Minggu (17/8/2025).
Pemkab Buleleng meluncurkan sejumlah truk dan alat berat baru di TPA Bengkala, Minggu (17/8/2025). (Foto: dok. Pemkab Buleleng)
Buleleng -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng meluncurkan sejumlah truk dan alat berat baru untuk mempercepat penanganan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkala. Peluncuran ini merupakan bagian dari investasi Rp 5,4 miliar yang digelontorkan pada tahun anggaran 2025.

Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra menegaskan anggaran itu menjadi bukti keseriusan Pemkab Buleleng dalam menangani persoalan sampah.

"Hampir Rp 6 miliar, komitmen dari Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk penanganan sampah," ujar Sutjidra seusai acara, Minggu (17/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sutjidra menjelaskan, armada baru ini difokuskan untuk memperlancar pengangkutan sampah dari berbagai titik, terutama fasilitas umum, menuju TPA Bengkala.

ADVERTISEMENT

"Paling tidak ini adalah solusi untuk pengangkutan sampah supaya sampah-sampah yang ada di daerah lain bisa cepat sampai di TPA ini," jelasnya.

Menurut Sutjidra, dengan tambahan armada, masyarakat kini tidak lagi dibatasi untuk membuang sampah ke TPA Bengkala. Namun ia mengakui, TPA seluas hampir 8 hektar yang masih memiliki kapasitas 3 hektare lebih itu suatu saat akan penuh.

"Suatu saat pasti akan timbunannya sudah tidak mungkin lagi. Nanti dicarikan solusi," katanya.

Bupati menambahkan, salah satu solusi jangka panjang yang sedang dikaji adalah kerja sama pengelolaan sampah dengan Jepang. Proposal yang masuk masih dalam tahap pembahasan.

"Proposal tersebut terkait teknologi pengelolaan sampah, bukan sekadar pengangkutan," ujarnya.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng, Gede Putra Aryana, menjelaskan penggunaan anggaran Rp 5,4 miliar itu mencakup satu unit truk Arm Roll, lima unit truk LHC (Lorry Hook Container) - tiga di antaranya masih dalam proses pengiriman - serta satu unit bulldozer.

Truk-truk tersebut akan ditempatkan di 12 Transfer Depo yang tersebar di Buleleng, termasuk Seririt, Kaliasem, dan Singaraja.

"Mesin bulldozer ini kan gunanya untuk mendorong lembah yang masih ada miring-kemiringan itu sehingga nanti akses untuk masuk ke dalam itu lebih cepat," terang Aryana.

Aryana menyebut, dibukanya kembali akses buang sampah ke TPA juga diikuti pengaturan jam operasional. TPA hanya dibuka Senin hingga Kamis sampai pukul 12.00 Wita.

Namun ia menegaskan, solusi utama tidak hanya di hilir. "Sosialisasi dan edukasi yang paling urgen. Menyadarkan dan membangun budaya masyarakat untuk memilah sampah itu yang urgen," tegasnya.

Aryana berharap, ke depan hanya sampah residu yang masuk ke TPA, sementara sampah organik dan plastik dikelola di sumber melalui fasilitas seperti TPS3R dan kerja sama dengan bank sampah.

Saat ini terdapat 58 unit TPS3R di tingkat desa, meski beberapa di antaranya belum beroperasi maksimal. Aryana juga menyebut adanya Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan sejumlah desa terkait pengelolaan sampah, meski jumlah pastinya masih perlu dikonfirmasi.

Ia menambahkan, peluncuran armada baru ini diharapkan memperbaiki tata kelola sampah Buleleng, sambil terus mendorong perubahan perilaku masyarakat dan mencari solusi pengolahan jangka panjang untuk mengantisipasi ancaman kelebihan kapasitas TPA.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads