Gubernur Bali, Wayan Koster, menyarankan agar setiap desa membuat teba modern jika belum mampu membangun tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R). Koster menyebut modal membuat teba modern hanya Rp 1 juta saja.
"Di sejumlah desa bisa dia bikin satu teba modern cuma Rp 1 juta. Kalau memang mau, nggak ada susah," kata Koster seusai menghadiri rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali di kantor Gubernur Bali, Selasa (6/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koster mengungkapkan Gianyar, Badung, dan Buleleng telah melakukan upaya itu tanpa disuruh.
"Kalau desa itu bisa, kenapa yang lain nggak bisa? Ini kan soal kemauan. Kalau nggak ada kemauan, sampai ribuan tahun ke depan juga nggak akan selesai," tutur Koster.
Koster mengatakan jika di Denpasar kendalanya adalah tidak ada lahan yang cukup untuk membuat teba modern, bisa sharing dengan desa yang memiliki lahan yang luas. Artinya, satu teba bisa untuk menampung dua desa sekaligus.
Menurut Koster, desa-desa juga tidak perlu bingung untuk mendapatkan dana membuat teba. Sebab, desa-desa selama ini telah menerima dana dari APBN, PHR, dan BKK.
"Kayak di desa saya ada 20 teba modern dibuat. Itu menyelesaikan sampah organik dan hasilnya bisa dikembangkan untuk mendukung pertanian organik. Ternyata bisa, kalau yang itu bisa kenapa yang lain nggak bisa? Kan sama aja," ungkap Koster.
(hsa/hsa)