Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gede Mayun menerima kunjungan Direktorat Sanitasi Ditjen Cipta Karya Sandi Eko Bramono Poedjastanto bersama tim. Kunjungan itu untuk menyampaikan keberlanjutan program The Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Program (ISWMP).
Agung Mayun mengatakan pihaknya menyambut baik langkah pemerintah pusat untuk membantu program pengolahan sampah di Kabupaten Gianyar. Pemerintah pusat bakal menjadikan Kawasan di Kabupaten Gianyar sebagai daerah percontohan dalam pengolahan sampah bagi daerah lain.
Meskipun begitu, Agung mengatakan pihaknya bakal memperkuat koordinasi dengan pihak lain agar kawasan percontohan pengelolaan sampah bisa direalisasikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berterima kasih atas programnya untuk penanganan sampah di Gianyar, namun untuk lokasinya kami akan lakukan koordinasi terlebih dahulu dengan DLH atau yang lainnya dan keputusannya tetap ada di Bapak Bupati, kami akan laporkan dan beri masukan kepada Beliau," kata Agung dalam keterangan tertulis, Rabu (6/8/2025).
Sementara itu, Sandi Eko menjelaskan program ISWMP untuk Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Gianyar ada pembatalan karena perubahan kebijakan dari Kementerian PUPR. Rencananya TPST di Gianyar dibangun di TPA Temesi dengan menggunakan dana dari bank dunia, namun karena adanya perubahan kebijakan akan dilakukan dengan pembiayaan melalui APBN.
"Jadi ini kan kegiatan ISWMP untuk TPST di Kabupaten Gianyar memang ada pembatalan. Terus sekarang diupayakan dengan pendanaan lain. Melalui ISWMP juga kita akan melakukan penguatan pengelolaan sampah di hulu sebagai daerah kawasan percontohan pengolahan sampah untuk 70 ton per hari dengan harapan 50% sampah dapat dikurangi," ujar Sandi Eko.
Untuk itu, Sandi Eko meminta kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar untuk menentukan daerah atau kawasan mana yang akan dijadikan percontohan. Dirinya berharap dengan adanya kawasan percontohan yang akan difasilitasi kendaraan pengangkut sampah yang terpilah akan mengurangi pengiriman sampah ke TPA.
"Kawasan percontohan akan difasilitasi kendaraan pengangkut sampah yang terpilah, terus kemudian manajerialnya diatur, sehingga 50% sampah bisa berkurang. Hal tersebut akan membantu terhadap pembangunan TPST berikutnya yang akan dibangun," tuturnya.
Sandi Eko pun mengapresiasi Pemkab Gianyar atas keseriusan dalam penanganan permasalahan sampah. Hal tersebut dilihat dari berkurangnya jumlah sampah yang dikirim ke TPA Temesi setiap harinya melalui program TPS3R atau pengolahan sampah berbasis sumber. Terlebih perubahan budaya dalam membuang sampah juga terjadi begitu cepat.
"Yang bagusnya di Gianyar saya lihat perubahan perilaku masyarakatnya sangat cepat, dari yang dulunya membuang sampah ke sungai atau lahan kosong, berubah dengan mengumpulkan sampah, hingga memilah sampah itu sangat luar biasa," tutupnya.
(anl/ega)