Dua turis Ukraina terseret ombak saat berenang di Diamond Beach, Nusa Penida, Klungkung, Bali. Satu korban bernama Yaroslav Petryshyn ditemukan tewas dengan kondisi mengambang di laut.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, mengungkapkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.15 Wita pada Sabtu (2/8/2025). Menurutnya, warga di sekitar lokasi sempat berupaya menolong dua turis asing itu. Namun, hanya satu orang yang berhasil diselamatkan.
"Satu orang ditolong menggunakan bantuan tali lempar dengan kondisi ombak pasang dan arus kencang. Satu korban lainnya semakin menjauhi bibir pantai, terbawa semakin ke tengah laut," ungkap Sidakarya dalam keterangannya, Sabtu petang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menerima informasi terkait dua turis terseret arus itu, empat personel dari Unit Siaga SAR Nusa Penida dikerahkan untuk mengevakuasi Yaroslav. Menurut Sidakarya, petugas sempat melihat tubuh pria asing berusia 67 tahun itu terapung-apung di perairan.
"Tim SAR berupaya mendekati, tapi tidak bisa menjangkau karena gelombang semakin keras," imbuh Sidakarya.
Sekitar pukul 14.45 Wita, tubuh korban akhirnya terdampar di pantai. Tim SAR bersama warga dan pengunjung di objek wisata itu lantas mengevakuasi turis Ukraina itu dalam keadaan meninggal dunia. Tim kemudian mengevakuasi jasad pria Ukraina itu ke atas tebing.
"Pada pukul 16.05 Wita mereka sudah tiba di atas tebing, selanjutnya korban dibawa menggunakan ambulans menuju Nusa Medica Clinic," pungkas Sidakarya.
Kapolsek Nusa Penida AKP I Ketut Kesuma Jaya membenarkan proses evakuasi turis Ukraina itu sempat terkendala gelombang tinggi. Selain itu, medan menuju lokasi yang cukup ekstrem.
Kesuma Jaya mengungkapkan polisi akan berkoordinasi dengan pengelola wisata serta instansi terkait untuk meningkatkan pengawasan di Diamond Beach. Ia berharap pengelola kawasan memiliki upaya pencegahan terhadap potensi kejadian serupa.
"Kami mengimbau kepada seluruh wisatawan untuk selalu memperhatikan informasi cuaca, kondisi ombak, dan petunjuk keselamatan dari petugas maupun pengelola wisata. Jangan memaksakan diri berenang saat kondisi tidak aman," kata Kesuma Jaya.
(iws/iws)