Ubud Village Jazz Festival Dibuka, Dorong Wisata dan Kampanye Lingkungan

Gianyar

Ubud Village Jazz Festival Dibuka, Dorong Wisata dan Kampanye Lingkungan

Fabiola Dianira - detikBali
Sabtu, 02 Agu 2025 08:10 WIB
Sata satu penampilan musisi di Ubud Village Jazz Festival 2025, East West European Jazz Orchestra. Jumat (1/8/2025).
Sata satu penampilan musisi di Ubud Village Jazz Festival 2025, East West European Jazz Orchestra. Jumat (1/8/2025). (Foto: Fabiola Dianira/detikBali)
Gianyar -

Ubud Village Jazz Festival (UVJF) ke-12 resmi dibuka di Sthala, a Tribute Portfolio Hotel, pada Jumat (1/8/2025). Pembukaan festival musik tahunan ini turut dihadiri Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang menyoroti dampak positif festival terhadap sektor pariwisata dan lingkungan.

Pria yang akrab disapa Cok Ace ini menyebutkan, festival yang menghadirkan 16 grup jazz dari berbagai negara ini memberikan dampak langsung terhadap pariwisata lokal. Lonjakan jumlah wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, turut menghidupkan sektor perhotelan dan restoran di kawasan Ubud dan sekitarnya.

"Tentu mereka ngajak teman, dia ngajak jazz lovers dan mereka tentu tinggal (menginap) di dekat sini. Ini yang langsung dampak. Yang kedua, tentu di antara yang datang ini dia akan meng-upload semua foto-foto, video dan lain sebagainya. Tentu ini merupakan promosi yang sangat luar biasa juga," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cok Ace juga menyoroti efek positif bagi Desa Mawang, lokasi penyelenggaraan UVJF tahun ini. Menurutnya, pengunjung akan memperoleh pengalaman budaya yang lebih mendalam karena bersentuhan langsung dengan masyarakat setempat.

ADVERTISEMENT

"Dengan memilih tempat di Desa Mawang, khususnya kegiatan masyarakat, budaya masyarakat yang masih sangat kuat sekali akan menjadikan ini sebagai sebuah experience pengalaman yang tersendiri bagi wisatawan yang terlibat dalam ini," lanjutnya.

Kampanye Pengurangan Sampah Plastik

Selain menjadi ajang pertunjukan musik, UVJF 2025 juga mengusung misi lingkungan melalui kampanye pengurangan sampah plastik. Panitia menyediakan air minum isi ulang dan gelas pakai ulang di sejumlah bar dan stan minuman.

"Satu tentu membatasi penggunaan daripada plastik terutama plastik yang sekali pakai. Kita bisa lihat tadi, itu sudah tidak digunakan lagi. Kemudian juga mereka sudah menyiapkan tempat sampah tempat sampah yang sudah sedemikian lupa disiapkan," ujar Cok Ace.

Edukasi Lingkungan lewat Festival

Head of Ticketing UVJF, Heru Djatmiko, menegaskan bahwa festival ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan musisi dan pecinta jazz, tetapi juga membawa misi edukasi lingkungan.

"Salah satu yang kita buat dengan menerapkan hal-hal yang mengurangi sampah plastik dan kita bahkan menyediakan gelas yang berkali-kali pakai. Jadi tidak gelas plastik dibuang, gelas plastik dibuang, akhirnya menjadi limbah," jelasnya.

Heru berharap UVJF dapat menjadi contoh bagi festival lain dalam menyelaraskan pelestarian musik dengan kepedulian terhadap lingkungan.

"Selain bisa melestarikan jazz supaya lebih diterima secara menyeluruh dan kita bisa membantu pemerintah untuk edukasi seperti ramah lingkungan, kurangi sampah, bahkan kita ada event untuk memberikan pendidikan untuk musisi-musisi muda," tutupnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads