Heboh di media sosial memperlihatkan warga di sejumlah wilayah di Indonesia mengibarkan bendera One Piece menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus. Bendera One Piece tersebut dikibarkan di depan rumah, kendaraan pribadi, hingga truk.
Bendera One Piece berwarna hitam dengan simbol tengkorak dan topi jerami khas anime One Piece. Bendera bajak laut tersebut menjadi salah satu simbol paling ikonik dalam dunia anime dan manga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas apa makna dikibarkan bendera One Piece?
Dalam sejumlah video yang beredar, banyak yang menyebut bahwa pengibaran bendera One Piece merupakan bentuk sindiran sekaligus kritikan terhadap pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Sebab, selama ini kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran dianggap tidak berpihak kepada rakyat, terutama rakyat kecil.
"Di cerita One Piece, Pemerintah selalu menarik upeti dari rakyatnya, tapi sangat sedikit ngasih timbal balik," tulis akun Instagram @nafa***.
"Tahun Ini saya tidak memasang Bendera merah putih. buntut kekecewaan sama Pemerintah Konoha," sambung akun @nurud***.
Arti Mengibarkan Bendera One Piece
Bendera bergambar tengkorak khas bajak laut, dikenal sebagai Jolly Roger milik kru Topi Jerami dalam serial anime One Piece, bukan sekadar hiasan atau bentuk fandom. Di tangan sebagian masyarakat, bendera ini berubah menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan, penindasan, serta kritik atas kondisi sosial dan politik tanah air.
Fenomena ini mencuat setelah imbauan dari Presiden Prabowo yang meminta masyarakat mengibarkan bendera Merah Putih sepanjang bulan Agustus. Namun, beberapa warganet menanggapinya dengan cara berbeda.
Mereka memilih memasang bendera One Piece sebagai bentuk kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil dan mencerminkan ketimpangan.
Pengibaran bendera One Piece itu pun dimaknai sebagai sindiran tajam terhadap penguasa. Selain menggambarkan kegelisahan atas berbagai persoalan bangsa, aksi ini sekaligus menyuarakan harapan akan hadirnya keadilan dan perubahan.
(nor/nor)