Militer Israel kini kembali mengalihkan fokusnya ke Jalur Gaza setelah menyepakati gencatan senjata dengan Iran. Tel Aviv juga bakal memulangkan semua sandera yang tersisa dan membubarkan rezim Hamas, yang didukung Teheran.
Kepala Staf Militer Israel Eyal Zamir mengatakan kampanye Israel terhadap Iran belum berakhir dan memasuki fase baru. Diketahui, Iran mendukung rezim Hamas yang menguasai Jalur Gaza dan berperang melawan Israel sejak Oktober 2023.
"Sekarang fokusnya beralih kembali ke Gaza untuk memulangkan para sandera dan membubarkan rezim Hamas. Saya bangga memiliki hak istimewa untuk memimpin organisasi ini selama periode ini," ujar Zamir dalam pernyataannya seperti dikutip detikNews, Rabu (25/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, perang antara Israel dan Hamas berlangsung sejak Oktober 2023. Hubungan kedua negara memanas setelah kelompok militan yang didukung Teheran itu melancarkan serangan mengejutkan terhadap Tel Aviv.
Militer Israel melancarkan serangan brutal terhadap Jalur Gaza sebagai pembalasan terhadap Hamas. Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, serangan itu telah menewaskan sedikitnya 56.077 orang dan sebagian besar merupakan warga sipil.
Tel Aviv mengeklaim bahwa serangan-serangan mereka bertujuan untuk memulangkan sekitar 49 sandera yang masih ditahan oleh kelompok militan di Jalur Gaza. Termasuk 27 sandera yang diyakini oleh militer Tel Aviv telah tewas dan membubarkan kelompok Hamas.
Perang berkepanjangan di Jalur Gaza yang berpenduduk lebih dari dua juta orang itu memicu krisis. Banyak orang berada dalam kondisi di ambang kelaparan setelah Israel memblokade semua pasokan sejak awal Maret dan melonggarkannya pada akhir Mei lalu.
Ribuan Warga Israel Minta Kompensasi Imbas Serangan Iran
Israel dan Iran menyepakati gencatan senjata untuk mengakhiri perang udara selama 12 hari. Pemerintah Israel menerima hampir 39.000 klaim kompensasi atau permintaan ganti rugi dari warganya atas kerusakan material yang disebabkan oleh serangan-serangan rudal Iran selama lebih dari sepekan terakhir.
Laporan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, menyebutkan bahwa Dana Kompensasi pada Otoritas Pajak Israel telah menerima sekitar 38.700 klaim kompensasi sejak awal konflik Israel dan Iran pada 13 Juni lalu. Klaim kompensasi tersebut terdiri dari 30.809 permintaan ganti rugi untuk kerusakan bangunan, 3.713 permintaan ganti rugi untuk kerusakan pada kendaraan, dan 4.085 permintaan ganti rugi untuk kerusakan barang-barang lainnya.
"Ada perkiraan bahwa ribuan bangunan lainnya mengalami kerusakan, tetapi belum ada klaim kompensasi yang diajukan untuk mereka," sebut Yedioth Ahronoth dalam laporannya.
Baca juga: Iran Umumkan Perang dengan Israel Berakhir! |
Menurut laporan Financial Express, Israel telah menghabiskan sekitar US$ 5 miliar (sekitar Rp 81 triliun) pada pekan pertama serangannya terhadap Iran. Adapun, pengeluaran harian perang oleh Israel mencapai US$ 725 juta (Rp 11,8 triliun), dengan sekitar US$ 593 juta (Rp 9,6 triliun) di antaranya digunakan untuk serangan dan US$ 132 juta (Rp 2,1 triliun) lainnya dialokasikan untuk tindakan defensif serta mobilisasi militer.
Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini dan di sini!
(iws/iws)