Jembatan Nanga Kalo di Desa Borik, Kecamatan Satarmese Barat, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) rusak diterjang banjir, kemarin. Akses kendaraan roda empat ke destinasi wisata Wae Rebo di Desa Satar Lenda, masih lumpuh hingga saat ini.
"Untuk sementara belum bisa lewat (kendaraan roda empat), hanya roda roda dua," kata Kepala Desa Borik, Agustinus Abu melalui sambungan telepon, Jumat (13/6/2025).
Agustinus mengatakan jembatan itu rusak diterjang banjir. Air di sungai meluap setelah diguyur hujan lebat."Rusak karena banjir terlalu besar," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan tak ada jalur alternatif ke Wae Rebo di sekitar lokasi jembatan rusak. Itu satu-satunya jalur lintas selatan menuju Desa Wisata Wae Rebo. Kendaraan harus melewati rute lain yang jauh dari Desa Borik jika ingin tetap ke Wae Rebo.
Diketahui, Wae Rebo salah satu destinasi unggulan di Flores. Berada di pegunungan terpencil, wisatawan harus treking sejauh lima kilometer meter untuk sampai di Wae Rebo.
Berada di atas ketinggian 1.000 mdpl, Wae Rebo biasa dijuluki surga di atas awan. Di Wae Rebo terdapat tujuh rumah adat yang menjadi ikon desa wisata tersebut, yakni Mbaru Niang yang berbentuk kerucut.
Wae Rebo juga menawarkan bentang alam yang indah dan budayanya yang unik. Saat tiba di Wae Rebo, wisatawan bisa merasakan keramahtamahan warga di sana.
(mud/mud)