Pemungutan Suara Pertama Konklaf Hari Kedua Gagal Pilih Paus Baru

Internasional

Pemungutan Suara Pertama Konklaf Hari Kedua Gagal Pilih Paus Baru

Rita Uli Hutapea - detikBali
Kamis, 08 Mei 2025 20:48 WIB
Black smoke rises from the chimney on the Sistine Chapel, indicating no decision has been made to elect a new pope, at the Vatican, May 8, 2025. REUTERS/Hannah McKay     TPX IMAGES OF THE DAY
Asap hitam kembali mengepul dari cerobong Kapel Sistina, Vatikan, Kamis (8/5/2025). (Foto: REUTERS/Hannah McKay)
Denpasar -

Asap hitam kembali mengepul dari cerobong Kapel Sistina, Vatikan, Kamis (8/5/2025), menandakan para kardinal yang berkumpul dalam konklaf gagal memilih paus baru. Ini adalah hari kedua pemungutan suara rahasia.

Dilansir dari detikNews, ribuan orang berkumpul di Lapangan Santo Petrus sejak pagi waktu setempat, menanti isyarat visual dari hasil konklaf. Namun, harapan mereka pupus saat asap hitam muncul lagi dari cerobong.

Sehari sebelumnya, Rabu (7/5) malam waktu setempat, asap hitam juga terlihat mengepul di atas kerumunan peziarah yang memadati Lapangan Santo Petrus. Hal itu mengonfirmasi bahwa suara mayoritas dua pertiga belum tercapai untuk memilih pengganti mendiang Paus Fransiskus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam tradisi konklaf, hasil pemungutan suara hanya dikomunikasikan lewat warna asap. Jika belum ada hasil, surat suara dibakar dengan bahan kimia untuk menghasilkan asap hitam. Jika paus baru telah terpilih, maka asap yang muncul berwarna putih.

Konklaf Terbesar Sepanjang Sejarah

Konklaf 2025 disebut sebagai yang terbesar dan paling internasional dalam sejarah Gereja Katolik. Sebanyak 133 kardinal dari sekitar 70 negara ikut serta dalam proses pemilihan ini. Banyak dari mereka belum saling mengenal sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai catatan, dua konklaf sebelumnya-pada 2005 dan 2013-masing-masing hanya berlangsung dua hari. Namun dalam sejarahnya, proses terlama pernah terjadi antara November 1268 hingga September 1271, yang memakan waktu hampir tiga tahun.




(dpw/dpw)

Hide Ads