Mengapa Warna Merah Dipilih Sebagai Tanda Bahaya? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Mengapa Warna Merah Dipilih Sebagai Tanda Bahaya? Ini Penjelasan Ilmiahnya

f - detikBali
Senin, 28 Apr 2025 06:30 WIB
Pemasangan bendera berwarna merah dengan tulisan peringatan bermain di area palung pantai Gunungkidul. Foto diunggah Senin (3/2/2025).
Pemasangan bendera berwarna merah dengan tulisan peringatan bermain di area palung pantai Gunungkidul, Senin (3/2/2025). Foto: Dok. SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Pantai Baron
Denpasar -

Warna merah biasanya digunakan untuk rambu-rambu lalu lintas, alarm kebakaran, tanda larangan, dan lampu peringatan. Tahukah kamu mengapa warna merah dipilih sebagai warna dasar bagi setiap tanda peringatan? Apakah tidak ada warna lain?

Faktanya, warna merah dipilih sebagai warna peringatan bukan tanpa alasan. Pemilihan warna merah dipengaruhi oleh efek psikologis dan fenomena sains yang membuatnya menjadi warna dasar dalam berbagai tanda peringatan.

Penasaran dengan penjelasan ilmiahnya? detikBali telah merangkum dari berbagai sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Fenomena Hamburan Cahaya

Dilansir dari situs Bobo.id, dari sekian banyak warna, hanya warna merah yang memiliki panjang gelombang antara 620 hingga 750 nanometer. Menurut Hukum Rayleigh, panjang gelombang ini membuat warna merah lebih sedikit mengalami hamburan dibandingkan warna lain.

ADVERTISEMENT

Hamburan adalah fenomena ketika cahaya menyimpang dari jalur lurusnya akibat menabrak molekul atau partikel di udara. Hamburan ini berbanding terbalik dengan panjang gelombang cahaya. Karena hamburan warna merah lebih sedikit, warna merah cenderung terlihat jelas dalam berbagai kondisi, mulai dari kabut, hujan, hingga asap.

Karena warnanya yang lebih jelas terlihat dalam berbagai kondisi, warna merah menjadi efektif digunakan sebagai tanda bahaya. Warna ini dapat memberikan peringatan dari jarak jauh, memastikan pesan bahaya tersampaikan dengan cepat.

2. Efek Psikologis Warna Merah

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa warna merah memiliki dampak psikologis bagi otak manusia. Warna merah menarik perhatian dan memicu respons emosional. Ketika mata melihat warna merah, otak langsung merespons dengan mengasosiasikan situasi bahaya, sehingga memicu kewaspadaan.

Respons psikologis ini dapat dilihat dari sejarah. Dalam kehidupan purba, warna merah diasosiasikan dengan sesuatu yang menimbulkan luka atau bahaya, seperti kebakaran dan darah. Melalui evolusi yang berlangsung selama berabad-abad, manusia menciptakan respons alami berupa kewaspadaan dan peningkatan reaksi ketika melihat warna merah.

Hal ini menjadikannya pilihan alami untuk berbagai simbol peringatan, mulai dari rambu-rambu lalu lintas hingga alarm kebakaran.

Itulah alasan mengapa warna merah digunakan sebagai tanda peringatan. Semoga bermanfaat!




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads