Hari Raya Nyepi Saka 1947 di Bali pada Sabtu (29/3/2025) berlangsung dalam suasana tenang. detikBali meliput langsung pelaksanaan Nyepi di Desa Adat Tuban, Badung.
Pantauan detikBali di lokasi, sejumlah pecalang melakukan patroli di berbagai titik strategis, termasuk Tol Bali Mandara, Underpass Bypass Ngurah Rai, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Mereka mengawasi area yang berpotensi terjadi pelanggaran saat Nyepi. Sesekali, pecalang berkomunikasi melalui handy talkie untuk berkoordinasi dengan rekan mereka di titik lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum berpatroli, pecalang terlebih dahulu berkumpul di kantor desa untuk melakukan koordinasi. Setelah itu, mereka tersebar di berbagai pintu masuk desa guna memastikan situasi tetap kondusif selama Nyepi.
![]() |
Baca juga: Nyepi, Idul Fitri, dan Sebuah Kerisauan |
Selain di jalan raya, detikBali juga meliput suasana di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Pecalang bersama pihak bandara berpatroli di terminal kedatangan internasional, yang biasanya ramai dengan wisatawan dari berbagai negara. Namun, pada momen Nyepi kali ini, suasana bandara tampak sunyi dan tanpa aktivitas.
General Manajer Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, mengatakan sebelum penghentian sementara operasional bandara, pihaknya telah melakukan penyisiran area untuk memastikan tidak ada penumpang yang tertinggal.
"Dan semua lampu-lampu sudah dipadamkan baik di terminal maupun area perkantoran," kata Syaugi.
![]() |
Syauqi menambahkan momen Nyepi juga menjadi kesempatan bagi timnya untuk beristirahat sejenak dari aktivitas bandara.
"Berdasarkan pantauan, pelaksanaan Nyepi di Bandara I Gusti Ngurah Rai berjalan lancar," tuturnya.
(dpw/gsp)