Adi Arnawa Soroti Turis Menginap di Rumah Mewah, Potensi Pajak Tak Terekam

Adi Arnawa Soroti Turis Menginap di Rumah Mewah, Potensi Pajak Tak Terekam

Agus Eka - detikBali
Kamis, 27 Mar 2025 19:50 WIB
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa saat ditemui di Kantor Bupati Badung, Jumat (14/3/2025). (Agus Eka/detikBali)
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa. (Foto: Agus Eka/detikBali)
Badung -

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menduga praktik penyewaan rumah mewah dengan spesifikasi vila kepada wisatawan, terutama turis asing, masih marak. Menurutnya, kondisi itu berpotensi membuat pendapatan Badung dari sektor pajak bocor.

"Saya akan dorong vila, rumah-rumah mewah yang ada indikasi banyak bule-bule, wisatawan yang tidur di sana. Sehingga tidak terekam untuk pendapatan sektor pajak hotel restoran," kata Adi Arnawa, Kamis (27/3/2025).

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2025 sebesar Rp 9,6 triliun. Target PAD tersebut telah diketok palu dalam APBD Badung 2025 dan disahkan pada November 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adi memastikan potensi pendapatan daerah bisa tergarap maksimal tahun ini. Menurutnya, Pemkab Badung akan terus berupaya agar realisasi pendapatan daerah tetap maksimal. Termasuk dengan mengupayakan ekstensifikasi dan intensifikasi pajak.

"Kami memastikan potensi pendapatan pajak, terutama PHR. Kalau kami bandingkan atau komparasikan kunjungan wisatawan, dengan okupansi hotel ini kelihatan tidak in line," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Wisatawan Meningkat, Okupansi Hotel Turun

Sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mengungkap wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata meningkat, tetapi okupansi hotel turun. PHRI menduga hal itu terjadi akibat adanya penambahan kamar hotel dan vila yang tidak terlacak.

"Apakah ada penambahan kamar di luar kontrol, misalnya dengan pungutan wisatawan liar ini yang saya lihat merebut-merebut market kami," ujar Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, Minggu (16/3/2025).

Menurut Cok Ace, kebanyakan wisatawan domestik yang berlibur di Bali memilih tinggal di vila. Ia lantas mempertanyakan vila-vila yang disewa wisatawan domestik terdaftar atau tidak.

"Kami sulit melacak okupansi sekarang karena banyak akomodasi yang tidak tercatat," ujar Cok Ace.

"Ini menjadi satu catatan buat kami untuk kami evaluasi di mana letak kebocoran daripada wisatawan yang stay di Bali," pungkas mantan wakil gubernur Bali itu.




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads