Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan rotasi dan mutasi terhadap 86 perwira tinggi (pati) TNI. Salah satu yang dimutasi adalah Pangdam IX/Udayana Mayjen Muhammad Zamroni yang kini menjadi Koorsahli Kasad.
Sementara itu, jabatan Pangdam IX/Udayana yang baru akan diisi oleh Mayjen TNI Piek Budyakto. Diketahui, Piek Budyakto sebelumnya merupakan Dirjen Pothan Kemhan.
Zamroni membeberkan sejumlah pekerjaan rumah (PR) telah menanti Piek Budyakto sebagai pejabat Pangdam Udayana yang baru. Berbagai PR itu tersebar di tiga provinsi yang menjadi wilayah kerja Kodam Udayana, yakni Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Zamroni, pengentasan rumah tidak layak huni hingga ketahanan pangan menjadi salah satu tugas yang akan menanti Piek Budyakto di Bali. "Termasuk juga yang berkaitan dengan masalah sosial, (seperti) peredaran narkoba (dan) miras," kata dia melalui sambungan telepon, Senin (17/3/2025).
Setali tiga uang dengan Bali, peredaran narkoba di NTB juga turut menjadi perhatian Kodam Udayana. Zamroni menyebut peredaran miras di Bumi Gora bahkan lebih mengemuka dibandingkan di Pulau Dewata.
"Kalau di NTB itu (peredaran miras) sangat mengemuka itu. Nggak boleh di sana. Itu kami lakukan operasi," terang mantan Kasdam II/Sriwijaya itu.
Selain miras, peredaran narkoba dan penebangan liar (illegal logging) di NTB juga menjadi pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan. Khusus di NTT, Pangdam Udayana selanjutnya dinilai perlu mengantisipasi maraknya penyelundupan di daerah perbatasan Indonesia-Timor Leste.
"Bahan bakar misalnya, orang diselundupkan ke sana," tambahnya.
Zamroni menuturkan tugas-tugas operasi militer selain perang masih mengemuka saat ini. Berbagai tugas itu, dia berujar, disinergikan dengan pemerintah daerah.
"Memang tugas kami kan salah satunya membantu pemerintah di daerah. Jadi ya sangat bersinergi lah. Itu yang akan dilanjutkan oleh siapa pun yang akan menjabat di posisi ini," jelas Zamroni.
Hal lainnya yang menanti Piek Budyakto adalah terkait ketahanan wilayah. Misalkan, upaya menanggulangi paham-paham anti-nasionalisme, meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk mewaspadai generasi muda dari paparan hoaks.
"Hati-hati, karena media sosial itu nggak bisa dipercaya juga sumbernya. Kalau nggak yakin ini sumbernya benar, ya jangan masih teruskan-teruskan saja," pinta Zamroni.
Zamroni mengakui sedikit kesulitan mengarahkan anak-anak muda untuk tidak percaya terhadap hoaks. Ia menilai anak muda lebih mudah percaya terhadap berbagai hal yang tersiar melalui media sosial.
"Makanya kami berusaha masuk ke kampus untuk menjelaskan kepada mereka hati-hati bahwa Indonesia ini tidak semua orang suka kita maju. Makanya hati-hati untuk mengembuskan agenda-agenda yang tidak sejalan dengan kepentingan nasional kita," pungkasnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan rotasi dan mutasi terhadap 86 pati dari tiga matra TNI. Rotasi dan mutasi 86 pati TNI tersebut tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/333/III/2025 tanggal 14 Maret 2025. Keputusan itu mengatur tentang pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.
"Rotasi dan mutasi ini telah ditetapkan oleh Panglima TNI, sebanyak 86 Perwira Tinggi (Pati) dari 53 Pati TNI AD, 12 Pati TNI AL, dan 21 Pati TNI AU," kata Kapuspen TNI Mayjen Hariyanto dalam pernyataannya di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/3/2025)
(iws/hsa)