Pohon-pohon besar di sepanjang Jalan Denpasar-Gilimanuk, Jembrana, Bali, mulai ditebang sejak sejak akhir Februari lalu. Langkah tersebut dilakukan sebagai antisipasi pohon tumbang yang membahayakan pengguna jalan saat arus mudik Lebaran 2025.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, mengungkapkan timnya masih terus melakukan pemangkasan pohon di sepanjang jalan menuju Pelabuhan Gilimanuk. Ia menargetkan pohon-pohon besar yang rawan tumbang itu selesai ditebang pada 20 Maret mendatang.
"Sebelum arus mudik seluruh pohon membahayakan selesai ditebang," ungkap Artana, Rabu (12/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artana menjelaskan dalam sehari timnya bisa menebang 7-10 pohon jenis mahoni di sepanjang jalan itu. Ia memperkirakan sudah lebih dari 50 pohon yang ditebang oleh tim.
Menurut Artana, banyak pohon di sepanjang Jalan Denpasar-Gilimanuk yang sudah tua dan lapuk sehingga rawan tumbang saat hujan maupun angin kencang. Ia berupaya mempercepat proses pemotongan pohon itu agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
"Lalu lintas kendaraan akan semakin padat sehingga risiko pohon tumbang membahayakan pengguna jalan semakin besar. Penebangan ini mitigasi yang kami lakukan untuk mencegah timbulnya korban," tandas Artana.
Sebelumnya, para pemudik di Bali yang hendak ke Pulau Jawa diminta untuk mulai memesan tiket penyeberangan dan berangkat lebih awal. Hal itu demi menghindari kemacetan panjang di Jalan Denpasar-Gilimanuk. Terlebih Lebaran tahun ini berdekatan dengan Hari Raya Nyepi.
Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto mengimbau masyarakat yang akan mudik agar berangkat sebelum 28 Maret 2025. Ia memprediksi arus lalu lintas menuju Pelabuhan Gilimanuk akan tersendat karena bertepatan dengan hari pengerupukan atau sehari sebelum Nyepi.
"Kami memperkirakan akan ada peningkatan arus mudik pada tahun ini. Untuk mengantisipasi kemacetan di Jalur Denpasar-Gilimanuk, pemudik diimbau berangkat mendahului," ungkap Endang, Jumat (28/2/2025).
Polres Jembrana bakal mengerahkan 270 personel untuk mengamankan arus mudik dalam Operasi Ketupat 2025. Selain itu, 45 personel tambahan juga akan dikerahkan untuk memperkuat pengamanan di titik-titik strategis.
Endang menjelaskan pengamanan akan difokuskan di empat pos yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Jembrana. Selain itu, pos pelayanan akan didirikan di Terminal Kargo Kelurahan Gilimanuk dan pos terpadu di ASDP Gilimanuk.
"Penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk akan ditutup pada 28 Maret 2025, bersamaan dengan penutupan penjualan tiket kapal pada hari yang sama. Kami mengimbau masyarakat agar membeli tiket jauh-jauh hari agar perjalanan lebih lancar," imbuhnya.
(iws/dpw)