Proyek PPN Pengambengan Masuk PSN, Kini Tahap Tender

Proyek PPN Pengambengan Masuk PSN, Kini Tahap Tender

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Senin, 10 Mar 2025 15:07 WIB
Sejumlah kapal nelayan di kolam labuh Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, Senin (10/3/2025). (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Sejumlah kapal nelayan di kolam labuh Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, Senin (10/3/2025). (Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Jembrana, Bali, akan bertransformasi menjadi pusat perikanan internasional. Proyek pengembangan ini telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025.

"Pengembangan PPN Pengambengan ini masuk dalam PSN karena untuk mengakomodasi atau memfasilitasi pemindahan kapal-kapal perikanan yang ada di Pelabuhan Benoa yang nantinya difokuskan untuk Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)," ungkap Kepala Sub Bagian Umum PPN Pengambengan, Lukman Hadi, saat ditemui detikBali, Senin (10/3/2025).

Saat ini, proyek pengembangan PPN Pengambengan telah memasuki tahap persiapan dokumen tender. Lukman mengungkapkan tender pra-kualifikasi ditargetkan akan berlangsung pada April 2025. Adapun, pemenang tender diharapkan sudah bisa didapatkan pada Juni-Juli 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebutkan nilai proyek yang dilaksanakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan itu mencapai Rp 1,15 triliun. Setelah rampung, PPN Pengambengan ditargetkan mampu meningkatkan produksi perikanan dari 12.304 ton menjadi 80.000 ton dengan nilai produksi mencapai Rp 3,2 triliun.

Tak hanya itu, jumlah kapal yang berpangkalan pun akan meningkat dari 599 unit menjadi 1.500 unit. Pengembangan PPN Pengambengan juga diproyeksikan akan membuka lapangan kerja bagi 55 ribu orang dengan perputaran uang mencapai Rp 32 miliar per hari.

ADVERTISEMENT

Reklamasi Lahan Seluas 40 Hektar

Untuk mendukung pengembangan tersebut, lahan PPN Pengambengan akan diperluas dari 13,5 hektare menjadi 60 hektare. Sedangkan, luas kolam labuh dari 30 hektare menjadi 72,5 hektare.

Proses reklamasi lahan seluas 40 hektare akan dilakukan dengan pengerukan pendangkalan dan pemanfaatan material urukan dari wilayah Bali. "Reklamasi kami kan cut and fill, mengeruk di pendangkalan kami pakai nguruk untuk proses reklamasi. Kekurangan material akan dicari di daerah Bali tanahnya," jelas Lukman.

Desain kolam labuh juga akan diubah untuk mengantisipasi sedimentasi dari muara Desa Perancak, Kecamatan Jembrana. Nantinya, desain kolam akan diubah dengan mengarah ke pintu masuk ke arah barat dari yang semula arah selatan.

"Sudah didesain dan para pakar pasti terlibat dan memang sudah dipikirkan," imbuh Lukman.

Lukman mengeklaim pengembangan PPN Pengambengan tidak akan mengabaikan nelayan lokal. Kolam labuh akan dibagi, dengan area eksisting tetap diperuntukkan bagi nelayan lokal. Sementara area pengembangan disiapkan untuk nelayan besar.

"Secara umum mereka tidak berdampak. Wilayah hak kolam mereka tetap, tapi mereka lebih diuntungkan karena adanya tambahan perusahaan dari Benoa," jelas Lukman.

Ia memastikan aktivitas perikanan nelayan lokal akan tetap berjalan selama proses pembangunan. Lukman berharap Pemerintah Kaerah Jembrana juga dapat berkontribusi dan mendapatkan manfaat dari pengembangan PPN Pengambengan. Termasuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Kami berusaha agar ekonomi tidak hanya orang luar yang bisa menikmati, masyarakat Jembrana juga," pungkas Lukman.

Sebelumnya, Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan sempat menyinggung terkait proyek pengembangan PPN Pengambengan yang sudah masuk dalam PSN 2025. Dia optimistis pengembangan PPN Pengambengan dapat meningkatkan perkembangan perekonomian warga Jembrana.

"Di banyak daerah yang ada pelabuhan internasional pasti akan berkembang pesat. Banyak pabrik pengolahan ikan akan ada di Jembrana," ujar Kembang, Minggu (9/3/2025).




(iws/iws)

Hide Ads