Kisah Krystena, Melahirkan Anak Orang Lain karena Kesalahan Medis

Kisah Krystena, Melahirkan Anak Orang Lain karena Kesalahan Medis

Vina Oktiani - detikBali
Minggu, 23 Feb 2025 21:41 WIB
melahirkan
Ilustrasi perempuan setelah melahirkan. (Foto: Getty Images/SDI Productions)
Denpasar -

Seorang wanita asal Amerika Serikat, Krystena Murray (38), menggugat satu klinik kesuburan setelah melahirkan bayi yang ternyata bukan anak biologisnya. Murray menyadari kejanggalan tersebut saat melihat bayi yang dilahirkannya berkulit hitam, sementara ia dan donor sperma yang dipilihnya berkulit putih.

"Bayi itu cantik dan sempurna, saya bahagia menjadi ibu, tapi saya juga merasa ada yang salah," ujar Murray saat mengumumkan gugatannya terhadap klinik kesuburan tersebut, dilansir dari Wolipop, Minggu (23/2/2025).

Setelah melakukan tes genetik, Murray memastikan bahwa bayi tersebut tidak memiliki hubungan darah dengannya. "Bayi saya bukanlah anak saya secara genetik, dia tidak memiliki darah saya, tidak memiliki mata saya, tetapi dia adalah dan akan selalu menjadi anak saya. Saya tidak akan pernah sepenuhnya sembuh atau bisa move on, dan bagian dari diri saya akan selalu merindukan anak saya dan bertanya-tanya siapa dia sekarang," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Murray segera memberi tahu klinik kesuburan, yang kemudian menghubungi orangtua biologis bayi tersebut. Setelah beberapa bulan, Murray secara sukarela menyerahkan hak asuh bayi kepada orangtua kandungnya.

Pengacaranya menyatakan, "Dia jelas ingat rasa terkejut saat pertama kali melihat bayinya. Krystena adalah wanita kulit putih yang memilih donor sperma dengan penampilan serupa, namun bayi yang dilahirkannya adalah bayi Afrika-Amerika. Kesalahan seperti ini tidak seharusnya terjadi di klinik kesuburan, ini adalah kesalahan besar."

ADVERTISEMENT

Tanggapan Klinik Kesuburan

Klinik kesuburan tersebut menyebut kejadian ini sebagai insiden terisolasi yang tidak mempengaruhi pasien lainnya.

"Hari yang sama setelah kesalahan ditemukan, kami segera melakukan tinjauan mendalam dan menambahkan langkah-langkah pengamanan lebih lanjut untuk melindungi pasien dan memastikan kejadian serupa tidak terulang," kata manajemen klinik.

Kasus serupa pernah terjadi pada 2011 di Ohio, di mana seorang wanita melahirkan anak pasangan lain. Pada 2019, pasangan dari New York juga menggugat sebuah klinik di California akibat kesalahan embrio yang menyebabkan dua wanita melahirkan anak satu sama lain.

Artikel ini telah tayang di Wolipop. Baca selengkapnya di sini!




(dpw/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads