NU Mulai Puasa Ramadan 2025 Kapan? Cek Jadwal Sidang Isbat

NU Mulai Puasa Ramadan 2025 Kapan? Cek Jadwal Sidang Isbat

Ni Komang Nartini - detikBali
Jumat, 21 Feb 2025 11:04 WIB
Happy Muslim family together making iftar dua to break fasting during Ramadan at the dining table at home focus on a bowl of dates. . High quality photo
Ilustrasi puasa. Foto: Getty Images/Malik Nalik
Denpasar -

Waktu dimulainya puasa Ramadan 2025 penting diketahui untuk seluruh umat muslim. Di Indonesia, Kementerian Agama (Kemenag), bersama dengan organisasi Islam besar seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, berperan penting dalam menetapkan tanggal 1 Ramadhan. Lalu kapan NU mulai puasa Ramadan?

Sidang Isbat untuk menentukan awal Ramadan 1446 H akan digelar pada tanggal 28 Februari 2025. Sidang ini akan dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung.

Umat muslim NU akan melaksanakan puasa setelah 1 Ramadhan ditentukan dalam sidang Isbat tersebut. Berikut informasi lengkapnya jadwal puasa Ramadhan untuk NU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NU dan Metode Penentuan Awal Ramadhan:

NU memiliki tradisi yang kuat dalam menentukan awal bulan-bulan Hijriyah, termasuk Ramadhan. NU menggunakan kombinasi metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyatul hilal bil fi'li (observasi hilal secara langsung).

ADVERTISEMENT

β€’ Hisab: NU menggunakan ilmu hisab untuk memprediksi posisi hilal (bulan sabit muda) setelah terjadinya ijtimak (konjungsi, yaitu saat bulan berada segaris antara matahari dan bumi). Perhitungan ini memberikan gambaran awal mengenai kemungkinan terlihatnya hilal.
β€’ Rukyatul Hilal Bil Fi'li: Inilah metode utama yang menjadi penentu bagi NU. NU menerjunkan tim rukyatul hilal di berbagai lokasi strategis di seluruh Indonesia untuk melakukan pengamatan hilal secara langsung. Hasil pengamatan ini kemudian menjadi dasar utama dalam pengambilan keputusan. Jika hilal terlihat, maka NU akan menetapkan tanggal tersebut sebagai 1 Ramadhan. Jika hilal tidak terlihat (meskipun secara hisab mungkin bisa terlihat), maka bulan Syaban akan digenapkan menjadi 30 hari, dan 1 Ramadhan akan jatuh pada hari berikutnya.

Perkiraan Awal Puasa NU 1446 H:

Berdasarkan perhitungan astronomi, ijtimak menjelang Ramadhan 1446 H diperkirakan terjadi pada Jumat (28/2/2025) sekitar pukul 07.44 WIB. Pada saat matahari terbenam pada hari itu, posisi hilal diperkirakan sudah berada di atas ufuk dengan ketinggian antara 3Β° 5,91' hingga 4Β° 40,96' di seluruh wilayah Indonesia, dengan sudut elongasi antara 4Β° 47,03' hingga 6Β° 24,14'.

Meskipun secara hisab hilal diperkirakan sudah cukup tinggi, NU tetap akan mengandalkan hasil rukyatul hilal pada 28 Februari 2025. Jika tim rukyatul hilal NU di berbagai lokasi berhasil melihat hilal, maka kemungkinan besar NU akan menetapkan 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada hari Sabtu (1/3/2025), mengikuti ketetapan Muhammadiyah.

Namun, jika hilal tidak terlihat, maka NU akan menggenapkan bulan Syaban menjadi 30 hari, dan 1 Ramadhan akan jatuh pada hari Minggu (2/3/2025).

Sidang Isbat: Proses Penting dalam Penentuan Awal Ramadhan

Sidang Isbat adalah forum resmi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) untuk menetapkan awal Ramadhan. Sidang ini melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk:

β€’ Perwakilan dari organisasi Islam (NU, Muhammadiyah, dll.)
β€’ Majelis Ulama Indonesia (MUI)
β€’ Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
β€’ Para ahli falak (astronomi Islam)
β€’ Perwakilan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
β€’ Perwakilan dari Mahkamah Agung

Jadwal dan Tahapan Sidang Isbat 2025:

β€’ Acara: Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadhan 1446 H/2025 M
β€’ Hari/Tanggal: Jumat, 28 Februari 2025
β€’ Lokasi: Auditorium H M Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat

Sidang Isbat akan dilaksanakan dalam tiga tahapan utama:

β€’ Tim ahli dari BMKG akan memaparkan data mengenai posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Data ini mencakup ketinggian hilal, elongasi, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi visibilitas hilal.

β€’ Kemenag akan menerima laporan hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pengamatan di seluruh Indonesia. Laporan ini akan diverifikasi untuk memastikan keakuratannya.

β€’ Setelah mendengarkan pemaparan dan verifikasi hasil rukyatul hilal, para peserta sidang akan melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat. Hasil musyawarah ini kemudian akan diumumkan secara resmi oleh Menteri Agama sebagai ketetapan pemerintah mengenai awal Ramadhan.

Peran NU dalam Sidang Isbat:

NU memiliki peran yang sangat penting dalam Sidang Isbat. Perwakilan NU akan menyampaikan pandangan dan argumentasi berdasarkan hasil rukyatul hilal yang dilakukan oleh tim NU. Pendapat NU sangat diperhitungkan dalam proses pengambilan keputusan.

Muhammadiyah dan Penetapan Awal Ramadhan:

Perlu diketahui bahwa Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025, berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal. Metode ini lebih menekankan pada perhitungan astronomi yang akurat dan tidak mengharuskan adanya rukyatul hilal.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads