983 Siswa di 8 Sekolah Pekutatan Jembrana Dapat Makan Bergizi Gratis

983 Siswa di 8 Sekolah Pekutatan Jembrana Dapat Makan Bergizi Gratis

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Senin, 17 Feb 2025 19:47 WIB
Launching Makanan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, Senin (17/2/2025).
Foto:Launching Makanan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, Senin (17/2/2025). (Istimewa)
Jembrana -

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Pekutatan resmi diluncurkan dengan menyediakan makanan bergizi untuk 983 siswa di delapan sekolah. Dapur sehat di Pekutatan yang dikelola oleh Yayasan Pelita Prabu saat ini masih menggunakan wadah plastik.

Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra, mengatakan saat ini sudah ada dua dapur sehat di Jembrana, termasuk di Pekutatan yang dikelola oleh Yayasan Pelita Prabu sebagai mitra Badan Gizi Nasional (BGN).

"Jembrana sudah memiliki dua dapur sehat, selain di wilayah kota, kini ada juga di Kecamatan Pekutatan oleh Yayasan Pelita Prabu. Hari ini sudah launching di delapan sekolah," ungkap Anom saat dikonfirmasi detikBali, Senin (17/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dapur sehat di Pekutatan berlokasi di sebelah Kantor Desa Pekutatan dan mendapatkan izin untuk menyediakan 1.000 porsi makanan. Namun, saat ini baru melayani 983 siswa.

"Izin diberikan bertahap sesuai rekomendasi dari BGN," jelas Anom.

ADVERTISEMENT

Untuk distribusi makanan, sementara ini Yayasan Pelita Prabu menggunakan wadah plastik karena ompreng stainless atau wadah makanan berbaham stainless masih dalam proses pemesanan.

"Informasinya masih dalam perjalanan. Secara teknis, penggunaan cup plastik ini hanya boleh selama lima hari dan harus diganti dengan yang baru," kata Anom.

Selain itu, Anom juga menyampaikan Disdikpora akan mengevaluasi menu makanan yang disajikan. "Tadi belum ada susu, kami masih menunggu informasi. Kami juga akan mengevaluasi menu," imbuhnya.

Terkait dapur sehat di wilayah Negara, Anom mengaku dapat masukan terkait alergi siswa terhadap makanan tertentu.

"Nantinya yayasan dan BGN akan melakukan koordinasi lebih lanjut terkait hal ini," tandas Anom.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads